Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Beri Sinyal Tinggalkan Prabowo, Airlangga Bingung, Gerindra "Happy"

Kompas.com - 05/09/2023, 21:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bercerita bagaimana bingungnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat mendengar sinyal PKB meninggalkan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Hal ini terungkap saat Cak Imin berbincang dalam program Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab, Senin (4/9/2023).

Mulanya, Najwa bertanya apakah Cak Imin sudah berkomunikasi kepada rekan-rekan partai politik KIM karena hendak berduet dengan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

Cak Imin mengaku belum sempat berkomunikasi dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara itu, dengan Partai Gerindra sudah berbicara, namun belum kepada Ketua Umum Prabowo Subianto.

Baca juga: Bantah Cak Imin, Yenny Wahid: Gus Dur yang Dikudeta, Kok Klaim Sebaliknya?

"Dari situ, jawabannya (Gerindra) senang sekali, urusan ini jangan sampai mengganggu persahabatan kekeluargaan bahkan menghasilkan perpecahan jangan sampai terjadi," kata Cak Imin dalam program Mata Najwa.

Najwa Shihab selaku pemilik program Mata Najwa telah mengizinkan isi acara dengan tema “blak-blakan Anies-Muhaimin” dikutip oleh Kompas.com.

"Dengan PAN, enggak sempat saya karena betul-betul waktu yang sangat mepet," sambung dia.

Ia lalu mengaku sudah berbincang dengan Airlangga Hartarto, namun tidak banyak.

Baca juga: Yenny Wahid Akan Bertemu Prabowo dan Ganjar, Tutup Pintu untuk Anies

Muhaimin mengaku hanya memberikan sinyal akan meninggalkan KIM. Namun, Cak Imin tak menyebut kapan momen perbincangannya dengan Airlangga itu terjadi.

"Dengan Pak Airlangga sempat ketemu sebentar begitu. Saya bilang 'Pak Airlangga, kayaknya Pak Prabowo dengan Gerindra, Golkar serta PAN sudah cukup kayaknya. Jadi kalau saya enggak ikut, tetap bisa berlayar," ujar Imin.

Lanjut Imin, respons Airlangga pun kaget dan bingung.

"Lho lho lho, kok begitu ngomongnya'. Dia bilang begitu," cerita Wakil Ketua DPR ini.

Saat itu, Cak Imin mengaku tak menjelaskan lebih lanjut pada Airlangga terkait pernyataannya.

Ia bahkan belum sempat menjelaskan bahwa hal itu disampaikan karena ingin PKB berkoalisi dengan Nasdem mengusung Anies Baswedan.

"Saya hanya memberi sinyal-sinyal, tapi saya belum berani ngomong. Karena kita bersepakat tidak boleh ada yang tahu," tutur Cak Imin.

Baca juga: Yenny Wahid: Wasiat Gus Dur Sebelum Wafat Minta Cak Imin Diganti dari Ketum PKB

Seperti diketahui, Cak Imin resmi menjadi bakal calon wakil presiden Anies Baswedan. Deklarasi keduanya sudah dilakukan pada Sabtu pekan lalu di Surabaya.

Pasangan calon pada Pilpres 2024 ini diusung oleh Partai Nasdem dan PKB.

Adapun kedua partai itu sebelumnya sudah memiliki koalisi sendiri, yaitu Nasdem dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sedangkan PKB dengan KIM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com