Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY "Move On" dari Anies dan Demokrat Tancap Gas Cari Koalisi Baru

Kompas.com - 05/09/2023, 06:27 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku pihaknya sudah melangkah ke depan setelah ditinggalkan oleh bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

Sebab, Anies telah sepakat dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Deklarasi keduanya dilakukan Nasdem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu, 2 September 2023.

“Hari ini, kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan,” ujar AHY pada konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: AHY Beri Ucapan Selamat Anies-Cak Imin: Kita Harus Move On

Ia juga memberikan ucapan selamat untuk Anies dan Cak Imin, serta berharap keduanya sukses menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

AHY juga meminta kader Demokrat menerima situasi saat ini. Ia tak ingin para kadernya terjebak dalam kebencian.

“Jangan terjebak pada narasi dan isu yang bisa memecah belah sesama anak bangsa,” kata AHY.

Memaafkan tapi tak melupakan

Meski mengaku sudah memaafkan pihak-pihak yang dianggap melakukan pengkhianatan politik, AHY menekankan tidak akan melupakan situasi yang pernah terjadi antara Demokrat dengan Nasdem dan Anies.

Sebelumnya, melalui keterangan tertulis 31 Agustus 2023 malam, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan keputusan menduetkan Anies dan Cak Imin dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan Demokrat.

Baca juga: AHY Nyatakan Demokrat Sudah Move On dan Siap Lirik Koalisi Lain

Akhirnya, Demokrat memutuskan untuk hengkang dari KPP yang dibentuknya bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

“Pertama-tama tentu dengan memberi maaf kepada siapa pun yang telah menyakiti kita, baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga kita semua bisa maafkan walaupun tidak begitu saja melupakan. Saya pun sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari kekurangan, mohon dimaafkan,” ujar AHY.

Tetap perjuangkan narasi perubahan dan perbaikan

Walaupun sudah hengkang dari KPP, AHY mengaku bakal tetap berpegang pada narasi perubahan dan perbaikan untuk menyongsong Pemilu 2024.

Baginya, visi Demokrat itu yang akan dibawa untuk mencari koalisi partai politik (parpol) baru dalam menghadapi pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

“Kami berjanji untuk tetap teguh di jalan perubahan dan perbaikan. Kami mengajak seluruh kader Demokrat untuk tetap solid dan mengikuti langkah-langkah yang akan diambil oleh pemimpin partai,” katanya.

“Dalam upaya memperjuangkan perubahan untuk perbaikan itu Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang,” ujar AHY lagi.

Baca juga: AHY Tetap Perjuangkan Narasi Perubahan dan Cari Koalisi yang Punya Kesamaan Visi

Halaman:


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com