Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Arsjad Rasjid, Pebisnis yang Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar

Kompas.com - 04/09/2023, 20:12 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Keputusan ini diambil dalam rapat tertutup antara empat ketua umum partai politik (parpol) pengusung Ganjar di Kantor DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Adapun keempat pucuk pimpinan parpol tersebut, yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Perindo Hary Tanoesoedibjo, Pelaksa Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Baca juga: Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar, Andika Perkasa Salah Satu Wakilnya

"Di mana ketuanya, ketua TPN, Tim Pemenangan Nasional adalah Pak Arsjad Rasjid, tadi diputuskan," kata Hary seusai rapat di Kantor DPP PDI-P.

Selain Arsjad, keempat ketua umum parpol tersebut juga menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai salah Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo.

Lantas, seperti apa rekam jejak Arsjad? Berikut ulasannya.

Pendidikan

Arsjad lahir di Jakarta, 16 Maret 1970. Anak dari pasangan Rasjid dan Suniawati ini memiliki asal keturunan yang berbeda. Ayahnya berdarah Palembang, sedangkan ibunya berdarah Sunda-Tionghoa.

Dikutip dari laman arsjadrasjid.com, pada tahun 1990, Arsjad menuntut ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering.

Tiga tahun berselang atau pada tahun 1993, Arsjad juga menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Bachelor of Science.

Baca juga: Mardiono Dorong Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar saat Pertemuan Empat Ketum

Selain itu, Arsjad juga menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.

Pada tahun 2012, Arsjad menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, Inggris.

Pada tahun 2013, ia menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.

Lalu, ia juga menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia untuk Para Pemimpin Global di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.

Pebisnis

Di luar jabatan Kadin, Arsjad menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy, perusahaan investasi yang berfokus pada pengembangan dan eksploitasi sumber daya alam, infrastruktur, dan berbagai sektor industri strategis lainnya.

Ia menjabat sebagai direktur utama perusahaan tersebut sejak tahun 2005.

Di bawah kepemimpinannya, PT Indika Energy berhasil mengembangkan berbagai proyek strategis dan ekspansi bisnis, serta mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perusahaan.

Ketua PB Perpani

Selain itu, Arsjad juga sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pengurus Panahan Indonesia (Perpani) periode 2023-2027.

Sebagai Ketua Umum PB Perpani, Arsjad bertanggung jawab untuk memimpin dan mengoordinasikan berbagai program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan prestasi panahan Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com