JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi berpisah dari kelompok partai politik pendukung bakal capres Prabowo Subianto, atau yang disebut dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
PKB mengikat kerja sama politik dengan Partai Nasdem. Keduanya sepakat memasangkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.
Deklarasi pasangan Anies-Muhaimin sudah dilakukan pada Sabtu (2/9/2023) lalu di Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur.
Jika dirunut ke belakang, PKB adalah salah satu partai yang sejak awal mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Bahkan kedua partai itu sempat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan membentuk sekretariat bersama.
Baca juga: Usai Cak Imin Dipilih Anies, Prabowo Diprediksi Bakal Gandeng Erick Thohir
Akan tetapi, karena terjadi pergerakan politik yang melibatkan Partai Nasdem yang mengusung Anies sebagai bakal capres membuat PKB tertarik dan menerima "lamaran" menuju pemilihan presiden 2024.
Saat ini di KIM tersisa 3 partai, yakni Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.
Untuk bakal capres nampaknya posisi Prabowo sudah tak bisa diganggu. Sedangkan bakal cawapres yang bakal mendampinginya sampai saat ini masih misteri.
Golkar diketahui tetap mendorong sang Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi bakal cawapres Prabowo.
Sedangkan PAN sampai saat ini tetap menyodorkan Erick Thohir buat menjadi pendamping Prabowo.
Baca juga: Survei LSI: Erick Thohir, Sandiaga, dan Ridwan Kamil Dianggap Paling Cocok Jadi Cawapres Ganjar
Tingkat elektabilitas kedua tokoh itu pun terpaut jauh dalam hasil jajak pendapat lembaga survei.
Dalam hasil survei Litbang Kompas periode Agustus 2023 disebutkan, elektabilitas Erick Thohir masih berada pada posisi 3 besar setelah Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Elektabilitas Erick terus meningkat dari 3,1 persen pada Januari, 4,5 persen di Mei, dan 8,0 persen di Agustus 2023.
Sedangkan dalam hasil jajak pendapat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Juli 2023, elektabilitas Airlangga tercatat sebesar 0,9 persen.
Baca juga: Usai PKB Bergabung dengan Anies, Prabowo Dapat Kekuatan dari Partai Gelora
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro memperkirakan, persaingan antara PAN dan Golkar memperebutkan posisi bakal cawapres Prabowo bakal sengit. Sebab, kata dia, masing-masing anggota koalisi baik Golkar dan PAN memiliki jagoan yang terwakili melalui sosok Airlangga dan Erick.
Akan tetapi, Agung menilai kedua sosok tokoh itu masih mempunyai celah kekurangan yang membuat Gerindra dan Prabowo memilih tidak tergesa-gesa.