Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Perlukah Ganjar dan Prabowo Berebut Dukungan Jokowi?

Kompas.com - 25/08/2023, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hawa persaingan menuju panggung Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 kian tajam. Tiga bakal calon presiden (capres) yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, berlomba jadi yang terdepan.

Koalisi-koalisi partai politik dibentuk. Dukungan dari organisasi relawan dan berbagai kelompok dihimpun. Bahkan, restu kepala negara jadi incaran.

Dua poros yang bakal jadi rival pada pemilu mendatang sempat saling klaim dukungan presiden. Kubu Partai Gerindra mengeklaim, dukungan Presiden Joko Widodo mengarah ke bakal capres jagoan mereka, Prabowo Subianto.

Katanya, hal itu tampak dari kedekatan keduanya beberapa waktu belakangan. Prabowo, yang tak lain merupakan Menteri Pertahanan, kerap menemani Jokowi dalam berbagai kunjungan kenegaraan.

Jokowi juga berulang kali mengundang Prabowo dalam pertemuan empat mata.

“Saya pribadi, Andre Rosiade, karena saya kan 'orang-orang seberang', melihat bahwa sinyal-sinyal. Yang saya tangkap, Pak Jokowi terlihat berpihak kepada Pak Prabowo,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade dalam acara GASPOL! Kompas.com yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Apa Rasanya Jadi Ganjar Pranowo pada Hari Ini?

Namun, klaim Gerindra itu dibantah oleh PDI Perjuangan. Tak mau kalah, PDI-P mengaku, dukungan Jokowi hanya ditujukan buat bakal capres partai banteng, Ganjar Pranowo.

“Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, Selasa (27/7/2023).

Hasto mengingatkan Jokowi adalah kader PDI-P. Sehingga, mantan Wali Kota Solo itu tak mungkin memilih Prabowo yang bukan kader partai banteng.

Menurut Hasto, sikap terbuka yang ditunjukkan Jokowi terhadap kandidat capres lainnya tak lepas dari upaya presiden untuk memastikan keamanan situasi jelang pergantian kepemimpinan nasional.

Hasto menyebut, Jokowi telah memberikan berbagai arahan ke Ganjar terkait pemenangannya sebagai capres 2024.

“Jadi kita dukung sikap Pak Presiden Jokowi,” tuturnya.

Baca juga: PDI-P Sebut Ganjar Belum Efektif Turun ke Semua Lini karena Masih Jabat Gubernur

Jadi rebutan, seberapa efektif dukungan Jokowi untuk elektabilitas bakal capres?

Tak seberapa

Hasil survei terbaru Litbang Kompas memperlihatkan, endorsement atau dukungan dari Presiden Jokowi terhadap bakal capres tertentu memengaruhi preferensi politik pemilih. Namun, pengaruhnya tak seberapa.

Menurut survei yang dirilis Rabu (24/8/2023), hanya 18,1 persen responden yang bakal memilih sosok capres yang di-endorse oleh Jokowi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com