Namun, menurut Bawono, dukungan dari kepala negara akan tetap memberikan dampak ke preferensi politik publik, meskipun tak signifikan.
“Apalagi presiden yang tengah menjabat saat ini memiliki approval rating tinggi,” kata dia.
Sementara, menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyoroti ketatnya persaingan ketiga bakal capres. Oleh karenanya, menurut dia, perlu ada pendekatan segmen pemilih yang masih rentan berubah pilihan atau belum menentukan pilihan.
Segmen itu adalah pemilih perkotaan, pemilih muda, dan pemilih pemula yang umumnya berkarakter kritis.
Untuk mendekati segmen tersebut, kata Arya, diperlukan penguatan narasi mengenai program yang akan dilakukan jika nantinya terpilih. Menurutnya, ide orisinal bisa menunjukkan kekuatan sekaligus karakter pembeda antarbakal capres.
“Namun, sampai sekarang belum terlihat jelas apa yang mau ditawarkan para kandidat, serta program apa yang mau didorong atau diprioritaskan jika terpilih sebagai presiden. Para calon juga belum terlihat fokus pada persoalan yang selama ini menjadi isu publik," ujar Arya dikutip dari Kompas.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.