Sepatu tersebut bukan yang dikenakannya saat bertugas pada Kamis pagi.
Saat ditanya apakah sepatunya yang terlepas di halaman Istana Merdeka sudah diambil atau belum, Lilly tertawa.
"Enggak tahu ke mana, enggak tahu sudah diambil atau belum," ujarnya.
Baca juga: Daftar Nama 76 Paskibraka yang Dikukuhkan Jokowi Jadi Pengibar Bendera di Istana Merdeka
Lilly kemudian mengaku sangat bangga dan senang bisa membawa baki untuk bendera merah putih yang dikibarkan di Istana Merdeka.
Seusai bertugas, ia pun sudah bertemu dengan kedua orangtuanya.
"Seneng banget. Karena mereka (orang tua) bisa datang. Mama juga nangis karena hari ini (saya) bawa baki," kata Lilly.
Ia mengakatakan, menjadi paskibraka sebenarnya belum terpikirkan saat dirinya masih kecil.
Namun, ketika masuk SMA, dan mengetahui ada seleksi paskibraka dirinya tertarik untuk mengikuti.
"Kayaknya paskibraka bagus nih. Lalu, saya mencoba masuk, ikut seleksi. Puji Tuhan bisa lolos," ujarnya.
Baca juga: Saat Jokowi dan Megawati Tampak Akrab dan Bercanda dengan Paskibraka di Istana Negara
Awalnya, Lilly mengikuti seleksi di tingkat sekolah, lalu tingkat Kota Wamena.
"Dari situ kemudian ditelepon katanya lolos untuk ke Jakarta," katanya.
Untuk diketahui, Lilly tinggal di Kota Wamena yang saat ini merupakan Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan.
Provinsi Papua Pegunungan merupakan salah satu dari empat provinsi baru di Indonesia.
Lilly menceritakan, dari Wamena, dirinya harus transit di Jayapura dan Makassar dulu sebelum sampai ke Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan paskibraka nasional selama 40 hari.
"Dari Wamena ke Jayapura satu jam. Lalu, Jayapura ke Makassar sekitar tiga jam. Lalu, Makassar ke Jakarta dua jam. Jadi enam jam (keseluruhan perjalanan lewat udara)," ujarnya.
Baca juga: Cerita Paskibraka dari 4 Provinsi Baru Papua, Harus Naik Kapal 5 Hari untuk Ikut Seleksi