Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Siap Lanjutkan "Jokowinomics" jika Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - 15/08/2023, 22:45 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan akan melanjutkan program ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila dirinya terpilih menjadi Presiden pada 2024.

Prabowo mengatakan, kebijakan Presiden Jokowi yang menjalankan program ekonomi Pancasila melalui “jokowinomics” telah membantu masyarakat yang paling lemah.

Program itu di antaranya Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga dana desa.

Jokowinomics adalah aplikasi nyata dari ekonomi Pancasila,” kata Prabowo dalam seminar “Strategi transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045 di Balroom Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8/2024).

Baca juga: Hadapi Pilpres 2024, Prabowo Bentuk Kelompok Kerja Transformasi Bangsa

"Program pro rakyat yang diusung oleh Presiden Joko Widodo perlu kita lanjutkan dan kita perkuat lagi karena program tersebut bisa melindungi perekonomian bangsa Indonesia menuju Indonesia emas 2045," ujarnya melanjutkan.

Prabowo berpandangan, program ekonomi yang selama ini dilakukan oleh pemerintahan Jokowi adalah intervensi yang berhasil mengurangi kesulitan rakyat.

Menteri Pertahanan (Menhan) itu lantas meminta seluruh anak bangsa untuk bisa mengakui manfaat dari program ekonomi Pancasila yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Harus kita akui bagaimana manfaat yang dirasakan oleh puluhan juta rakyat kita,“ kata Prabowo.

Baca juga: Terima Ajakan Jokowi Gabung Pemerintah Usai Kalah di Pilpres 2019, Prabowo: Tak Menyesal Sedikit Pun

Diketahui, bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangksa (PKB) resmi mengusung Prabowo sebagai bakal capres.

Deklarasi itu ditandai dengan penandatangan nota kerja sama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Sebelumnya, Partai Gerindra telah lebih dahulu membangun koalisi dengan PKB yang diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca juga: Prabowo Didukung Koalisi Gemuk, Megawati Perintahkan PDI-P Perkuat Dukungan di Akar Rumput

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com