Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Didukung Koalisi Gemuk, Megawati Perintahkan PDI-P Perkuat Dukungan di Akar Rumput

Kompas.com - 15/08/2023, 17:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, disebut telah memerintahkan kadernya untuk memperkuat dukungan untuk bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di akar rumput.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto usai acara penganugerahan rekor MURI kepada partainya di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023). Penghargaan diberikan atas program pengobatan gratis yang berlangsung 218 hari.

Perintah Megawati itu menyusul bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar ke dalam koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra yang sepakat mengusung Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Ibu (Megawati) bertanya kepada saya, 'kamu lihat acaranya tidak?'. 'Saya lihat Ibu. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?'," kata Hasto menirukan dialognya dengan Megawati.

Baca juga: PDI-P Persilakan PPP jika Ingin Cabut Dukungan untuk Ganjar bila Sandiaga Tak Terpilih Cawapres

"Dijawab Ibu adalah, 'Perkuat akar rumput. Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput'. Karena bagi PDI-P politik itu bukan high politics, tapi the real politics itu berada di grassroot," ujarnya lagi.

Hasto mengatakan, program pengobatan gratis di Ciawi itu sebagai salah satu bentuk politik riil yang selaras dengan perintah Megawati dan dapat direplikasi ke depannya.

Ia lantas meyakini bahwa partainya tidak akan kesulitan melakukan itu. Sebab, PDI-P memiliki kultur "wong cilik" dengan ciri-ciri turun langsung ke lapangan.

Dari hasil turun langsung ke lapangan itu, menurut Hasto, partai akan mendapati berbagai masalah riil yang dialami warga sehari-hari dan dapat membantu mereka menemukan solusinya.

"Karena itu, ini akan menjadi kegiatan yang terus dilakukan oleh PDI-P bersama rakyat," kata Hasto.

Baca juga: Hanya Didukung PDI-P dan PPP, Pencapresan Ganjar Dinilai Belum Janjikan Kemenangan

Sebelumnya diberitakan, deklarasi dukungan untuk Prabowo sekaligus penandatanganan kerjasama politik PAN, Golkar, Gerindra, dan PKB dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Secara hitung-hitungan di atas kertas, koalisi ini mengantongi lebih dari 40 persen kursi DPR dan suara sah Pemilu 2019, jauh lebih tinggi dibandingkan kerja sama politik bentukan PDI-P yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Di tingkat parlemen, pengusungan Ganjar sejauh ini hanya mendapatkan dukungan dari PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Partai Hanura dan Perindo yang turut bergabung dalam barisan pendukung Ganjar merupakan partai yang mendapatkan kurang dari 4 persen suara sehingga tak mampu masuk DPR RI pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 silam.

Baca juga: Bantah Deklarasi PAN dan Golkar Arahan Istana, PDI-P Yakin Jokowi Taat Konstitusi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com