Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Ajakan Jokowi Gabung Pemerintah Usai Kalah di Pilpres 2019, Prabowo: Tak Menyesal Sedikit Pun

Kompas.com - 15/08/2023, 19:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenang momen saat dirinya justru diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke dalam pemerintahan usai kalah di pemilihan preside (Pilpres) 2019.

Diketahui, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Prabowo menyebut bahwa dirinya sebagai rival Jokowi. Akan tetapi, Jokowi mengajaknya bergabung ke pemerintahan demi kepentingan bangsa.

"Pada tahun 2019, beliau (Jokowi) menang, tetapi beliau langsung mengajak saya, rival yang beliau kalahkan, diajak untuk bersatu demi kepentingan bangsa yang kita cintai, demi kepentingan rakyat Indonesia," ujar Prabowo di rumah pemenangan Prabowo, Menteng, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Ketika Prabowo Beri Hormat ke Relawan dari Sunroof Mobil di Rumah Pemenangan

Prabowo mengatakan, sejak awal, dirinya memang ingin bersaing dengan semangat dan tegas ketika melawan Jokowi.

Ia bahkan menganggap Jokowi sebagai saudara dan kawan seperjuangan.

Namun, Prabowo mengakui, ia mempertimbangkan sejumlah hal ketika memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

"Karena saya yakin beliau Merah Putih, beliau Pancasila. Saya yakin beliau NKRI, saya yakin beliau membela rakyat yang paling tertinggal dan paling miskin, saya nyatakan siap bergabung dengan Pak Jokowi," katanya.

Baca juga: Prabowo Didukung Koalisi Gemuk, Megawati Perintahkan PDI-P Perkuat Dukungan di Akar Rumput

Prabowo kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal sedikit pun ketika memutuskan menerima ajakan Jokowi.

Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) ini meyakini bahwa keputusan yang diambilnya tersebut sudah tepat.

"Saya tidak menyesal sedikit pun. Keputusan saya, saya yakin keputusan saya benar. Dan alhamdulillah Indonesia bersatu dan Indonesia sekarang kelihatannya kuat. Dan kita di ambang bangkit menuju Indonesia emas," ujar Prabowo.

Baca juga: Soal Dukungan Partai Gelora ke Prabowo, Fahri Hamzah: Dalam Waktu Dekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com