Semangat ini merupakan bentuk komitmennya terhadap perjuangan yang mestinya menginspirasi anak muda Indonesia.
Mereka harus ingat bahwa perubahan seringkali lambat dan penolakan tidak dapat dihindari. Namun, ketekunan dan penolakan mereka terhadap hambatan akan memungkinkan mereka membentuk masa depan yang lebih adil dan inklusif untuk negara mereka.
Selain itu, usulan Pita untuk mengamandemen undang-undang lèse-majesté yang kejam di Thailand sehingga memancing perdebatan nasional juga menjadi pelajaran penting.
Pemuda Indonesia perlu mempelajari hal tersebut dengan mendorong batas-batas pemahaman konvensional dan membentuk wacana politik yang lebih matang.
Namun, tantangan hukum yang dihadapi Pita menunjukkan pentingnya menjaga integritas dalam politik. Ini mengingatkan anak muda Indonesia bahwa politik adalah pelayanan publik dan menjaga kepercayaan rakyat adalah prioritas utama.
Mereka harus mematuhi standar etika dan menjaga rekam jejak bersih saat memasuki dunia ini.
Pada pemilu 2024 mendatang, kaum muda dari Generasi Z dan Milenial mendominasi populasi pemilih di Indonesia. Momentum ini harus dimanfaatkan sebagai transformasi politik yang dipimpin oleh generasi muda.
Sayangnya, hal tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh partai-partai politik Indonesia yang cenderung hanya memanfaatkan suara mereka tanpa mewakili kepentingannya.
Di sinilah kisah Pita sangat relevan. Kebangkitannya menggambarkan kekuatan dan potensi seorang pemimpin politik muda yang benar-benar mewakili kepentingan anak-anak muda.
Kisahnya memberikan pelajaran bahwa dibutuhkan lebih dari sekadar perwakilan simbolik dalam struktur politik tradisional. Justru, anak muda harus berinisiatif, berinovasi, dan membangun platform baru yang mewakili kepentingan den perspektif mereka.
Demi mencapai hal barusan, membentuk partai politik baru tanpa tujuan yang jelas bukanlah jawaban. Anak-anak muda Indonesia harus menahan diri untuk tidak menjadi pengikut apalagi menjadi alat untuk meningkatkan popularitas seseorang.
Sebaliknya, mereka harus berani membawa reformasi dengan gagasan segar, mengguncang status quo, dan menentang cara lama sekaligus memperkenalkan narasi baru.
Selain itu, penting bagi partai di Indonesia yang mengklaim sebagai partai anak muda untuk berani menawarkan gagasan-gagasan baru dan segar, bukan sekadar memajang wajah muda atau mengkultuskan individu tertentu.
Idealisme dan inovasi yang dimiliki anak muda harus dihargai dan dijadikan fondasi untuk membawa perubahan substantif dalam lanskap politik, sejalan dengan pengalaman Pita Limjaroenrat di Thailand.
Berani menantang status quo dan memperjuangkan reformasi merupakan ciri khas anak muda yang harus dijadikan pendorong utama dalam berpolitik. Sejarah Indonesia sudah mengajarkan itu.