"Sampai saya waktu itu bilang sama kejaksaan. 'Pak, dari jam 08.00 pagi lho pak, sampai ini sudah jam 08.00 malam, saya masih ditanyai.' Dan pertanyaannya itu kalau akeh (banyak) ya. Ini enggak. itu bae (saja). Bolak-balik, bolak-balik," ucap Megawati.
Baca juga: Sekjen PDI-P Minta Pemerintah dan Komnas HAM Ungkap Aktor Intelektual Peristiwa Kudatuli
Lantaran merasa lelah menjalani pemeriksaan, Megawati pun meminta ketegasan kepada penyidik apakah dia akan dibui pada saat itu atau dibolehkan pulang.
"Akhirnya saya bilang. 'Saya kan punya suami, punya anak toh pak. Kalau memang mau ditangkap sini bacain BAP (berita acara pemeriksaan)-nya. Terserah apa yang ditulis, hanya satu yang saya bilang, saya enggak mau kalau dibilang Komunis karena saya enggak pernah ikut," ucap Megawati.
Mendengar pernyataan itu, kata Megawati, penyidik yang memeriksanya langsung berubah sikap dan malah menawarkan bakal mengantarnya kembali ke kediamannya.
"Mereka pada gugup semua. 'Enggak bu, enggak bu, nanti kita antarkan.' Emoh (ogah). Entar saya dilihat tonggo (tetangga) katanya tersangka. Pulang dewe wae (sendiri saja)," ucap Megawati.
Baca juga: Cerita Hasto Saat Peristiwa Kudatuli: Saya Masih Kerja di BUMN, Hanya Bisa Melihat
Akhirnya Megawati pun kembali ke kediamannya pada malam itu usai pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.