Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Nilai Revolusi Mental Jokowi Belum Optimal, PPP: Rakyat Sudah Cerdas Lihat Realita

Kompas.com - 17/07/2023, 23:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menganggap kritik dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut revolusi mental Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum berjalan optimal sebagai bagian dari demokrasi.

Ia menilai, pernyataan Surya Paloh itu bagian dari cara pandang terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dalam melaksanakan revolusi mental.

"Dan sudut-sudut pandang beda itu kan tentu, muaranya ya untuk Indonesia. Itu, jadi, kalau saya sih memaklumi itu semua," kata Mardiono saat ditanya awak media di I News Tower, usai menghadiri pembukaan pelatihan juru kampanye (jurkam) pemenangan Ganjar Pranowo, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Anggap Revolusi Mental Jokowi Belum Optimal, Surya Paloh: Sayang Seribu Sayang

Mardiono berpandangan, meski PPP dan Nasdem bagian dari koalisi pemerintah pengusung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, bukan berarti pendapat kedua partai selalu sama.

Ia menegaskan bahwa kedua partai politik ini tetap memiliki perbedaan dalam cara pandang.

"Karena kita di negara demokrasi, itu tentu antara satu dengan yang lain tentu akan memiliki sudut pandang yang berbeda," imbuh dia.

Kendati demikian, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengungkit cara pandang masyarakat yang mulai berubah ke arah lebih baik seiring berjalannya perkembangan zaman.

Baca juga: Satu Jam Jokowi Surya Paloh Bertemu, Nasdem: Tak Bahas Reshuffle

"Rakyat kita sudah cerdas dan rakyat kita akan melihat realitas, ya kebutuhan tentang Indonesia. Apalagi sekarang generasi-generasi milenial, itu sudah cerdas," nilai Mardiono.

Sebelumnya diberitakan, Surya Paloh menyebutkan gagasan revolusi mental yang digaungkan Presiden Jokowi belum optimal.

Ia mengatakan, pada 2014, Nasdem mendukung Jokowi untuk menjadi presiden karena yakin bisa membawa perubahan.

"Kita memberikan dukungan secara totalitas, kenapa? Karena kita mempunyai keyakinan dengan konsepsi, gagasan, dan pemikiran (Jokowi) yang sama dengan apa yang kita miliki," ujar Surya Paloh dalam pidatonya pada pergelaran Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

"Logika kita menyatakan, kita yakin progres perjalanan kemajuan kita berbangsa dan bernegara akan jauh lebih hebat, seperti apa yang kita harapkan," katanya lagi.

Namun, ia menganggap gagasan dan ide Jokowi itu belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.

"Tapi, sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani kita nyatakan, tenggelam," ujar Surya Paloh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com