Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Ungkap Buat Kesepakatan dengan Anies Saat Bertemu di Tanah Suci

Kompas.com - 11/07/2023, 14:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan bahwa antara dirinya dan bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tidak berbicara soal politik saat bertemu di sela-sela ibadah haji pada Juni lalu.

Hal ini disampaikan Puan ketika ditanya apa isi pertemuan tak sengajanya dengan Anies di Arab Saudi.

"Alhamdulillah waktu itu kita sedang sama-sama beribadah. Jadi, enggak bicarakan masalah politik," kata Puan ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).

Meski demikian, Puan mengakui bahwa dalam pertemuan itu juga membuat kesepakatan soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Ungkap Pesan Megawati untuk Mensesneg Pratikno, Puan: Pemilu Harus Berjalan Baik

Kesepakatan tersebut adalah tidak menutup pintu komunikasi dan silaturahmi meskipun berbeda pandangan dalam politik.

"Kami sama-sama menyepakati bahwa silaturahmi tetap harus dilakukan, walaupun kita sama-sama ketahui, PDI-P sudah punya calon presiden," ujar Puan.

Ia juga menyadari bahwa Anies adalah bakal capres yang diusung partai lain, yakni Partai Nasdem.

Akan tetapi, perbedaan dukungan itu tidak menghambat silaturahim PDI-P maupun Nasdem dan juga Anies.

"Kami bersepakat bahwa silaturahmi tetap harus dilakukan bukan hanya saat beribadah, namun setiap waktu silaturahmi itu tetap harus dilakukan karena membangun bangsa dan negara harus dilakukan bersama-sama," kata Puan.

Baca juga: Anies Bertemu Puan dan Ganjar di Tanah Suci, PKS: Semoga Hatinya Lebih Lapang dalam Bersaing

Sebelumnya, pertemuan antara Puan Maharani dan Anies baswedan pertama kali diungkap oleh Ketua DPP PDI-P Said Abdullah.

Said yang mendampingi Puan mengatakan, pertemuan terjadi di sela-sela prosesi melempar jumrah di Mina.

Dalam pertemuan itu, Puan dan Anies disebut berbincang ringan sambil beristirahat.

Menurut Said, pertemuan kedua tokoh tersebut tidak dijadwalkan.

“Kami sedang beristirahat sejenak usai dari Mina untuk melempar jumrah kedua. Tanpa direncanakan kami bertemu dengan Mas Anies Baswedan. Saat keduanya beristirahat usai kegiatan panjang itulah bertemu," kata Said.

Baca juga: Pertemuan Anies, Ganjar, dan Puan di Tanah Suci Dinilai Beri Semangat Perdamaian Para Pendukungnya

Ia mengungkapkan, pertemuan Puan dan Anies berjalan dengan santai. Kedua tokoh juga sempat berfoto bersama didampingi pasangan masing-masing.

Said mengatakan, Puan dan Anies juga saling mendoakan agar dapat menjalankan sisa rangkaian ibadah haji dengan lancar.

“Saling bercakap-cakap santai, bicara yang ringan-ringan saja, saling mendoakan, apalagi sedang berada di Baitullah sebagai tempat yang bermustajab untuk berdoa,” ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.

Baca juga: Saat Anies, Ganjar, Puan, dan Sandiaga Bertemu di Tanah Suci Tanpa Bicara Politik...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com