JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya tetap berpikir positif soal penjajakan kerja sama politik dengan PDI-P.
PAN terus membuka pintu terhadap PDI-P jika ingin berkunjung ke Kantor DPP PAN.
"PAN merasa senang jika Mbak Puan (Ketua DPP PDI-P Puan Maharani) mampir di kantor DPP PAN yang baru. Untuk waktunya akan kami komunikasikan lebih lanjut dengan PDI-P," kata Viva Yoga kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Didorong Jadi Cawapres, Erick: Hubungan Saya dengan PAN Bukan Sekadar Politik
Perlu diketahui, saat rombongan DPP PAN mengunjungi Kantor DPP PDI-P, pada awal Juni, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku telah mengutus Puan untuk menyambangi balik PAN ke kantor DPP. Namun, hingga saat ini, belum ada kabar lanjutan terkait kunjungan balasan tersebut.
Yoga merasa tak ada hambatan yang dialami oleh PAN, termasuk terkait penjajakan kerja sama antara kedua partai ini.
Dia mengatakan, kedua partai ini memiliki kedekatan, bahkan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kerap berkoalisi.
"Dari sisi ideologi partai relatif ada kesamaan, nasionalis relijius dan kerakyatan. Beberapa kali berkoalisi di pilkada selalu menang," imbuh Yoga.
Viva menerangkan, terkait kerja sama politik, partai menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan dalam memutuskan.
Hal tersebut sesuai hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN 2020 yang memberikan mandat kepada Zulkifli Hasan untuk menentukan langkah strategis dalam penetapan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.
"Nanti pada waktu yang tepat, Bang Zulkifli Hasan akan mengumumkan secara resmi," tegasnya.
Viva menerangkan, terdapat tiga pertimbangan bagi PAN dalam menentukan kerja sama politik Pemilu 2024.
Pertama, PAN bakal berkoalisi dengan partai pemerintah dalam rangka melanjutkan program pembangunan nasional saat ini.
"Kedua, PAN tidak mau mengalami kekalahan hattrick, ketiga kalinya. Calon yang akan didukung PAN adalah calon yang akan diprediksi dapat memenangi pilpres," jelas dia.
"Meskipun, prediksi dari lembaga survei hasilnya bervariasi, namun PAN juga memotret realitas sosial tentang preferensi pemilih di pilpres sehingga dapat menganalisis lebih akurat lagi," tambahnya.
Baca juga: PAN Kian Dekat ke Prabowo, Minta Segera Bahas Usulan Erick Tohir Jadi Cawapres
Ketiga, PAN akan berdiskusi dengan Partai Golkar yang belum juga menetapkan secara resmi nama calon. Adapun PAN bersama Golkar dan PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara, PPP sudah mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo bersama PDI-P.