JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan pertemuan antara Anies Baswedan dengan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo di Tanah Suci sama sekali tak membicarakan politik praktis.
Menurutnya, ketiga tokoh tersebut menyadari keberadaannya di Mekkah untuk beribadah.
“Pembicaraan seputar doakan, semoga kita semua haji mabrur,” ucap Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Ganjar dan Bima Arya Diundang Acara Perayaan HUT Ke-24 PP Polri, Ini Alasannya
Ia mengungkapkan, ketiga figur tersebut ingin memberikan contoh pada publik bahwa kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa berjalan tanpa pembelahan.
“Yang ada adalah komitmen bersama agar Pilpres 2024 berjalan penuh dengan damai, aman, masyarakat mendapatkan sesuatu dari pilpres dalam konteks edukasi dari para pemimpin,” tuturnya.
Said mengatakan tak ada pembahasan yang berat dalam pertemuan itu.
“Hanya hal itu saja, yang ringan-ringan saja. Kami tidak menyentuh substansi-substansi (politik) karena apa? Kita dalam kondisi beribadah,” imbuh dia.
Diketahui Anies dan Ganjar sempat bertemu di Mina, Mekkah pada 26 Juni 2023.
Empat hari berselang giliran Anies yang bertemu dan berfoto bersama Puan pada 30 Juni 2023.
“Silaturahmi harus terus selalu dijaga, kapan pun, di mana pun. Apalagi di Tanah Suci,” sebut Puan dalam keterangannya.
Baca juga: Kata Ganjar soal Pertemuan dengan Anies Saat Ibadah Haji di Mekkah
Adapun saat ini Ganjar merupakan bakal calon presiden yang diusung PDI-P bersama PPP, Partai Hanura, dan Perindo.
Sedangkan Anies merupakan bakal RI-1 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diisi oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.