Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Alasan yang Bikin PDI-P Sulit "Merahkan" Sumatera Barat

Kompas.com - 05/07/2023, 13:41 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sedang mempersiapkan para kadernya buat menjaring dukungan di Sumatera Barat menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto berharap Sumatera Barat bisa menjadi basis massa pemilih partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

"Partai terus melakukan gerakan turun ke bawah mengangkat peran penting tokoh cendekiawan, tokoh adat dan tokoh agama dalam satu kesatuan kemajuan," kata Hasto dalam keterangan tertulis dari DPP PDI-P, Selasa.

Hasto menyampaikan pidato itu dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDI-P di Kota Padang.

Baca juga: Upaya PDI-P Jadikan Sumatera Barat Basis Massa di Pemilu 2024

Dalam pidato itu dia menyatakan PDI-P akan berupaya mengubah peta politik di Sumatera Barat.

"PDI-P juga punya konsepsi membangun Sumbar sebagai pusat kemajuan di Samudera Hindia. Karena itulah PDI-P terus bergerak untuk merubah peta politik Sumbar,” ujar Hasto.

Keluhan Megawati

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada 2020 silam sempat melontarkan sindiran terhadap masyarakat Sumatera Barat. Sebab menurut dia masyarakat setempat seolah enggan menerima kehadiran PDI-P.

"Kalau saya melihat Sumatera Barat itu, saya pikir kenapa ya rakyat di Sumatera Barat itu sepertinya belum menyukai PDI-P, meskipun sudah ada daerah yang mau ada DPC atau DPD," kata Mega ketika memberikan pengarahan kepada pasangan calon Pilkada 2020, Rabu (2/9/2020).

Megawati pun mengakui sikap masyarakat Sumatera Barat yang seolah alergi terhadap PDI-P menyulitkan mereka.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Jokowi Pilih Prabowo, Saya Luruskan Itu Tidak Benar

"Kalau untuk mencari pemimpin di daerah tersebut menurut saya masih akan agak sulit," kata dia.

Ia pun mengatakan, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh kader PDI-P.

Mega mengatakan, kader harus bekerja keras agar rakyat mempercayakan aspirasinya kepada PDI-P.

"Hal-hal seperti ini sebenarnya adalah tugas kita untuk mempelajari mengapa ada daerah-daerah yang belum bisa atau belum mau, artinya rakyatnya bisa mempercayai alat perjuangan parpol yang namanya PDI Perjuangan," ucap dia.

Baca juga: PDI-P Nilai Jokowi Tidak Sedang Bangun Dinasti Politik, Contohkan Gibran dan Bobby Satu Partai

 

Luka masa lalu

Sejumlah ahli memaparkan beberapa faktor yang membuat PDI-P seolah sulit mendapat dukungan di Sumatera Barat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) ataupun pemilihan legislatif tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

Guru Besar Sejarah Universitas Andalas Gusti Asnan mengatakan, kondisi PDI-P yang kurang mendapat dukungan dari masyarakat Sumatera Barat akibat pendekatan politik yang diterapkan tidak mampu menarik hati warga setempat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com