Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Maraknya Ujaran Kebencian, Menko PMK: Ciptakan Konflik di Berbagai Belahan Dunia

Kompas.com - 28/06/2023, 06:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyoroti masalah ujaran kebencian yang menjadi tantangan besar bagi masyarakat saat ini.

Pasalnya, ujaran kebencian yang semakin merajalela dan semakin sulit dikendalikan.

Bahkan, menurut Muhadjir, banyaknya ujaran kebencian yang tidak bisa dikendalikan bakal memengaruhi stabilitas sosial hingga menimbulkan kerusakan moral.

"Ujaran kebencian tidak hanya memengaruhi stabilitas sosial tetapi telah menimbulkan kerusakan moral, mental, maupun jiwa yang sistematis dan berkelanjutan. Dan juga pada gilirannya menciptakan perpecahbelahan, konflik di berbagai belahan dunia," kata Muhadjir dalam webinar internasional seri literasi keagamaan lintas budaya, Selasa (27/6/2023) malam.

Baca juga: Ujaran Kebencian pada Tahun Politik

Muhadjir mengatakan, ujaran kebencian makin marak dalam dunia yang semakin terhubung dan serba digital seperti saat ini.

Apalagi, pengguna internet di Indonesia saja tercatat mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022/2023.

Jumlah tersebut meningkat sekitar 2,67 persen dibanding pada periode sebelumnya, yaitu sebanyak 210,03 juta pengguna. Data ini mengacu pada hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

"Penyebaran pesan kebencian dapat dengan begitu sangat mudah menyebar dan merusak kerukunan sosial," ujar Muhadjir.

Baca juga: Twitter Tidak Mengubah Kebijakan Ujaran Kebencian Khusus Twitter Blue

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, hari melawan ujaran kebencian sedunia menjadi momentum yang sangat penting untuk bergerak bersama dalam memerangi perilaku intoleran, buruk sangka, serta diskriminasi yang berakar dari perbedaan keyakinan, perbedaan agama, ras, suku, dan budaya.

Oleh karena itu, menurutnya, masyarakat dunia perlu memperkuat literasi digital dan mempromosikan penggunaan teknologi komunikasi dengan penuh tanggungjawab, sambil terus memerangi fenomena ujaran kebencian secara online.

Muhadjir mengatakan, masyarakat dunia dapat membangun jembatan yang kokoh antar komunitas dan menciptakan sebuah dunia yang lebih harmonis.

"Dalam semangat kolaborasi dan pembelajaran bersama, mari kita bersatu dalam upaya melawan ujaran kebencian meningkatkan pemahaman lintas budaya dan memperkuat nilai-nilai persaudaraan di antara kita," kata Muhadjir.

Untuk diketahui, Indonesia memasuki tahun politik jelang penyelenggaran Pemilu 2024. Oleh karenanya, ujaran kebencian menjadi salah satu yang dinilai pemerintah harus dihindari untuk mencegah perpecahan hingga konflik di masyarakat.

Baca juga: LP3ES Nilai Platform Digital Tak Serius Antisipasi Hoaks dan Ujaran Kebencian di Medsos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com