Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Bicara soal Tak Halangi Pencapresan Seseorang, Masinton: Kalau Tak Bisa Terbang Jangan Salahkan Udara

Kompas.com - 27/06/2023, 22:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Masinton Pasaribu menyentil Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal isu penjegalan terhadap bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan.

Dalam bukunya yang baru dirilis berjudul "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi", SBY menyebut Kepala Negara tak ingin Anies maju menjadi capres.

Padahal, Masinton menilai, jika Anies akhirnya gagal menjadi capres, hal itu bukan karena penjegalan pemerintah.

"Pemerintah tidak mungkin melanggar konstitusi membatasi hak konstitusional orang," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Saat SBY Turun Gunung Bela Jokowi soal Cawe-cawe Pemilu 2024, tapi Juga Wanti-wanti

Ia berpendapat bahwa gagalnya seorang bacapres untuk berkontestasi justru karena faktor partai politik pengusung.

Terutama, soal apakah partai partai politik pengusungnya mencukupi syarat untuk mengajukan calon presiden, yakni memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

"Kan syaratnya 20 persen ya kan, jadi ditanyakan partai-partai politik yang akan mengusung keseriusan dari masing-masing parpol tadi," ujar dia.

"Nah kalau enggak bisa terbang, jangan salahkan udara dong, ya kan. Jangan dibilang udaranya yang enggak bersahabat kalau enggak bisa terbang. Periksa dong sayapnya, ya kan. Kalau pesawat engine-nya, pilotnya," ujar Masinton.

Diberitakan sebelumnya, SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu merilis buku berjudul "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi".

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, buku tersebut dirilis SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (26/6/2023).

“Tulisan ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman para pimpinan dan kader Demokrat mengenai situasi Pilpres 2024 dan cawe-cawe Presiden Jokowi,” ujar Herzaky dalam keterangannya.

Baca juga: Minta Pembantu Jokowi Kawal hingga Akhir Masa Jabatan, SBY: Beliau Ingin Legacy dan Diingat Rakyat

Adapun buku tersebut berwarna merah dan terdiri dari 27 halaman.

Isi buku tersebut memuat pandangan SBY tentang berbagai isu soal sikap Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024.

Ada lima poin yang menjadi sorotan SBY. Pertama, pernyataan Jokowi bakal cawe-cawe urusan Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa.

Kedua, isu bahwa Jokowi menginginkan pilpres mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon).

Ketiga, anggapan Jokowi tak menyukai Anies Baswedan dan tak ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon presiden (capres).


Keempat, anggapan bahwa Jokowi memberikan endorsement atau dukungan pada sejumlah pihak untuk menjadi capres atau cawapres.

Kelima, Jokowi dianggap bakal menjadi pihak yang menentukan siapa capres-cawapres yang harus diusung oleh berbagai partai politik (parpol).

“Tulisan Bapak SBY yang berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi ini disampaikan khusus pada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air,” demikian isi buku tersebut di halaman belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com