Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Evakuasi WNI dari Rusia, Kemenlu Terus Evaluasi Rencana Kontijensi

Kompas.com - 26/06/2023, 13:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia akan terus mengevaluasi rencana kontijensi untuk perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di negara itu.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah saat ditanya rencana evakuasi WNI dari Rusia. Diketahui, situasi di Rusia tengah memanas, menyusul aksi pembelotan tentara bayaran Wagner Group.

Adapun rencana kontijensi merupakan tindakan alternatif yang telah disiapkan ketika rencana utama tidak berjalan dengan baik.

Baca juga: Profil Lukashenko, Presiden Belarus yang Jadi Penengah Konflik Wagner Vs Rusia

"Kemenlu terus mendapat update dari KBRI di Rusia perkembangan di sana. Sejauh ini sekalipun kondisi sudah lebih kondusif, kontigensi plan yang disiapkan KBRI terus dievaluasi," kata Faiza saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Faiza menyampaikan, hingga kini, perwakilan RI di Rusia terus mengamati kondisi lapangan, guna menjaga para WNI.

Nantinya, berbagai hasil pengamatan tersebut bakal dibahas dan diputuskan bersama. Sejauh ini, jumlah WNI yang tinggal di Voronezh 14 orang, dan WNI yang tinggal di Rostov mencapai 11 orang.

"Berbagai hasil pengamatan lapangan oleh KBRI akan dibahas dan diputuskan bersama dengan Kemenlu pusat," tutur Faiza.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha sempat menyatakan Kondisi WNI di sana aman.

KBRI Moskwa telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI di beberapa wilayah di Rusia untuk berhati-hati. Mereka meminta WNI meningkatkan kewaspadaan karena situasi keamanan.

Baca juga: Rumah dan Jalanan di Rusia Rusak akibat Pemberontakan Pasukan Wagner

Imbauan tersebut merupakan kewajiban KBRI untuk memberikan alert terhadap WNI terhadap berbagai kemungkinan ancaman keamanan.

"Kondisi para WNI aman dan mereka tetap tenang. KBRI akan selalu memberikan update dari waktu ke waktu," kata Judha Nugraha, Minggu (25/6/2023).

Sebagai informasi, ketegangan antara Grup Wagner dan Militer Rusia sebenarnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Mereka berselisih tentang cara perang di Ukraina dilangsungkan.

Anggota grup Wagner bersiap mundur dari markas Distrik Militer Selatan untuk kembali ke markas mereka di Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. AFP/ROMAN ROMOKHOV Anggota grup Wagner bersiap mundur dari markas Distrik Militer Selatan untuk kembali ke markas mereka di Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023.

Grup Wagner adalah tentara bayaran swasta yang selama ini berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah beberapa kali secara blak-blakan mengkritik para pemimpin militer Rusia.

Terbaru pada Jumat (23/6/2023), pemimpin tentara bayaran berusia 62 tahun itu menuduh militer Rusia melancarkan serangan rudal mematikan terhadap pasukannya dan bersumpah akan menghukum mereka.

Baca juga: Alasan Wagner Menghentikan Serangan di Rusia dan Kembali ke Pangkalan

Pasukan Wagner bahkan dilaporkan telah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia, memasuki Kota Rostov-on-Don. Wilayah itu merupakan markas komando militer selatan Rusia dan rumah bagi sekitar satu juta orang.

"Mereka yang membunuh pemuda kami, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia (dalam perang di Ukraina) akan dihukum," kata Prigozhin dalam pesan audio yang diunggah ke platform media sosial Telegram.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Pasukan Wagner Vs Militer Rusia

Pihak berwenang Rusia sendiri telah membantah terjadinya serangan tersebut dan menuntut Prigozhin menghentikan "tindakan ilegalnya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com