Salin Artikel

Soal Kemungkinan Evakuasi WNI dari Rusia, Kemenlu Terus Evaluasi Rencana Kontijensi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia akan terus mengevaluasi rencana kontijensi untuk perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di negara itu.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah saat ditanya rencana evakuasi WNI dari Rusia. Diketahui, situasi di Rusia tengah memanas, menyusul aksi pembelotan tentara bayaran Wagner Group.

Adapun rencana kontijensi merupakan tindakan alternatif yang telah disiapkan ketika rencana utama tidak berjalan dengan baik.

"Kemenlu terus mendapat update dari KBRI di Rusia perkembangan di sana. Sejauh ini sekalipun kondisi sudah lebih kondusif, kontigensi plan yang disiapkan KBRI terus dievaluasi," kata Faiza saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Faiza menyampaikan, hingga kini, perwakilan RI di Rusia terus mengamati kondisi lapangan, guna menjaga para WNI.

Nantinya, berbagai hasil pengamatan tersebut bakal dibahas dan diputuskan bersama. Sejauh ini, jumlah WNI yang tinggal di Voronezh 14 orang, dan WNI yang tinggal di Rostov mencapai 11 orang.

"Berbagai hasil pengamatan lapangan oleh KBRI akan dibahas dan diputuskan bersama dengan Kemenlu pusat," tutur Faiza.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha sempat menyatakan Kondisi WNI di sana aman.

KBRI Moskwa telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI di beberapa wilayah di Rusia untuk berhati-hati. Mereka meminta WNI meningkatkan kewaspadaan karena situasi keamanan.

Imbauan tersebut merupakan kewajiban KBRI untuk memberikan alert terhadap WNI terhadap berbagai kemungkinan ancaman keamanan.

"Kondisi para WNI aman dan mereka tetap tenang. KBRI akan selalu memberikan update dari waktu ke waktu," kata Judha Nugraha, Minggu (25/6/2023).

Sebagai informasi, ketegangan antara Grup Wagner dan Militer Rusia sebenarnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Mereka berselisih tentang cara perang di Ukraina dilangsungkan.

Grup Wagner adalah tentara bayaran swasta yang selama ini berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah beberapa kali secara blak-blakan mengkritik para pemimpin militer Rusia.

Terbaru pada Jumat (23/6/2023), pemimpin tentara bayaran berusia 62 tahun itu menuduh militer Rusia melancarkan serangan rudal mematikan terhadap pasukannya dan bersumpah akan menghukum mereka.

Pasukan Wagner bahkan dilaporkan telah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia, memasuki Kota Rostov-on-Don. Wilayah itu merupakan markas komando militer selatan Rusia dan rumah bagi sekitar satu juta orang.

"Mereka yang membunuh pemuda kami, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia (dalam perang di Ukraina) akan dihukum," kata Prigozhin dalam pesan audio yang diunggah ke platform media sosial Telegram.

Pihak berwenang Rusia sendiri telah membantah terjadinya serangan tersebut dan menuntut Prigozhin menghentikan "tindakan ilegalnya".

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/26/13513211/soal-kemungkinan-evakuasi-wni-dari-rusia-kemenlu-terus-evaluasi-rencana

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke