Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Keriuhan Politik Kini: SBY Mimpi Naik Kereta Bersama Megawati, Ganjar Mulai Giat Blusukan

Kompas.com - 26/06/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi pembaca setia Kompas.com, semangat pagi. Mengawali hari ini, kami suguhkan ulasan peristiwa politik penting yang terjadi sepekan kemarin. Sebab, sejumlah manuver politik terlalu menarik untuk dilewatkan begitu saja oleh pembaca setia.

Sedikitnya, ada dua peristiwa politik yang menarik untuk diulas. Pertama, soal mimpi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik kereta bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dan presiden ke-8 RI.

Baca juga: Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Megawati Berujung Terbukanya Pintu Rekonsiliasi Demokrat-PDI-P...

Peristiwa menarik lainnya, soal bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, yang blusukan ke warga DKI Jakarta, tapi berujung di-bully di media sosial.

Geliat peristiwa politik ini kami ulas dalam Gelitik Nasional, Gerakan Sepekan Politik Nasional. Ini dia rangkumannya.

SBY dan mimpinya

Tiba-tiba saja, SBY bercerita soal mimpinya naik kereta bersama Megawati, Jokowi, dan presiden kedelapan RI. Cerita itu dibagikan SBY di akun Twitter resminya, @SBYudhyono, Senin (19/6/2023).

Momen itu tepat satu hari setelah putra sulung SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu dengan putri Megawati yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.

Mimpi SBY diawali dari Presiden Jokowi yang menjemputnya di rumah Cikeas, Jawa Barat. Keduanya lantas bertolak menjemput Megawati untuk kemudian bersama-sama menuju Stasiun Gambir di Jakarta Pusat.

Baca juga: 18 Tahun Silam, Awal “Perang Dingin” SBY-Megawati Dimulai…

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY.

Di stasiun, kata SBY, presiden kedelapan RI sudah menunggu mereka. Namun demikian, dia tak menyebutkan sosok pemimpin itu. SBY hanya bilang, mereka berempat membeli karcis untuk bepergian menggunakan kereta yang sama.

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” ungkap dia.

Di kereta, kata SBY, dirinya, Mega, dan Jokowi menyapa para penumpang, yang tak lain adalah rakyat yang pernah mereka pimpin dengan kesungguhan hati.

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono  (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman  ibu negara Ani Yudhoyono  di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). ANTARA FOTO/Olhe/Lmo/nzOlhe Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman ibu negara Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). ANTARA FOTO/Olhe/Lmo/nz

Di akhir mimpinya, SBY dan Jokowi turun kereta di pemberhentian yang sama di Solo, Jawa Tengah. Lalu, SBY melanjutkan perjalanan ke Pacitan dengan bus.

“Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” tulis presiden keenam RI itu.

Kicauan SBY soal mimpi naik kereta bersama ini menarik perhatian publik. Sebab, seakan menjadi rahasia umum bahwa selama belasan tahun hubungan SBY dan Megawati tak akur akibat rivalitas politik pada Pemilu 2004 lalu.

Berawal dari mimpi SBY tersebut, belakangan kedua partai tampak saling membuka diri untuk kembali rujuk. Wacana rekonsiliasi pun mencuat.

Baca juga: PDI-P Buka Seluas-luasnya Peluang Rekonsiliasi Megawati-SBY

Halaman:


Terkini Lainnya

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com