Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
I Wayan Sudirta
Anggota DPR-RI

Anggota DPR RI Komisi III Fraksi PDI Perjuangan

Membumikan Pancasila dalam Kehidupan Bangsa

Kompas.com - 25/06/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BULAN Bung Karno merupakan rangkaian atas Hari kelahiran Pancasila 1 Juni, kelahiran Bung Karno 6 Juni, dan Haul Bung Karno 21 Juni.

Pada bulan ini, kajian-kajian mengenai Pancasila dan pemikiran Bung Karno marak didiskusikan kembali, baik dalam forum akademis maupun politik, sebagaimana yang dilakukan oleh Universitas Kristen Indonesia (UKI) melalui Seminar Nasional Pancasila pada akhir Juni 2023 nanti.

Tulisan ini disusun dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno yang puncak acaranya diperingati pada 24 Juni 2023 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Titik temu ke-Indonesia-an

Diterimanya Pancasila sebagai dasar negara pada 1 Juni 1945, merupakan lompatan kualitatif dan strategis dari Indonesia sebagai bangsa yang besar untuk mengkonstruksikan cara pandang bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai salah satu founding fathers Indonesia, Soekarno telah memberikan landasan dan bekal yang hakiki kepada seluruh bangsa dan terutama para pendiri bangsa pada waktu itu untuk tidak ragu menerima dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam risalah “Mencapai Indonesia Merdeka”, Soekarno menyebut kemerdekaan adalah satu “jembatan emas”, dan di seberang “jembatan emas” itulah kita menyempurnakan masyarakat.

Pancasila sebagai way of life dari Bangsa Indonesia telah memberikan tuntunan moral bagaimana manusia Indonesia membangun relasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta dengan bijak dan cerdas.

Pandangan tersebut sekaligus membuktikan bahwa Pancasila merupakan kehendak bersama (resultante) untuk mencapai titik temu dalam menghadirkan kemaslahatan dan kebahagiaan.

Hal ini sekaligus menandakan bahwa apa yang dicita-citakan dan dirumuskan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945, sampai titik ini telah menjadi kenyataan (A.B Kusuma, 2004: 150).

Pancasila menghadirkan pandangan dunia, kemaslahatan hidup bersama yang berasal dan bermuara pada keyakinan atas kodrat keberadaan manusia sebagai makhluk yang berhasrat untuk memiliki sifat-sifat kebaikan, religius, humanis, nasionalis, dan sosialis.

Hasrat ini menjadi prinsip dasar nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

Secara esensial, setiap sila Pancasila mencerminkan perspektif keyakinan akan keutuhan integritas kodrat manusia. Kodrat tersebut pada dasarnya dapat dikerucutkan ke dalam lima sila Pancasila yang saling terkait satu sama lain dan saling menyempurnakan.

Dalam konteks tersebut, Pancasila perlu dipahami secara utuh dengan titik tolak pidato Soekarno tanggal 1 Juni 1945, sebagai strategi nasional dalam membangun sistem politik kebangsaan, sistem ekonomi, dan kebudayaan Indonesia.

Karya Budaya

Dalam Jurnal Forein Affair yang berjudul “The Clash of Civililizations?” Samuel Huntington (1993) telah meramalkan bahwa masa depan politik dunia akan didominasi oleh konflik antarbangsa dengan peradaban yang berbeda.

Lebih lanjut, Huntington menguraikan, sumber konflik dunia masa datang tidak lagi berupa ideologi atau ekonomi, melainkan budaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com