Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik, PKB: Kami Ingin Menang bersama Gerindra

Kompas.com - 24/06/2023, 21:25 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, saat ini partainya ingin mengejar kemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama Partai Gerindra.

Meski demikian, ia tak menutup pintu kemungkinan, pada pilpres ini, pihaknya menjalin kerja sama dengan PDI-P yang menjadi rekan koalisinya pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Pokoknya kalau PKB sama PDI-P biasanya menang. Ya kan memang begitu sejarahnya,” ujar Jazilul setelah mengikuti perayaan puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

“Namun, 2024 kami sudah pakta kerja sama dengan Gerindra. Tentu PKB juga punya keinginan menang bersama Gerindra,” sambung dia.

Baca juga: PDI-P Harap Golkar, PKB, dan PAN Merapat Usung Ganjar

Namun demikian, Jazilul tak ingin hubungan baik dengan PDI-P terganggu.

Ia menuturkan, meski berbeda koalisi, tapi kedekatan dua partai politik (parpol) harus terus dijaga.

Jazilul pun menekankan bahwa PKB masih setia di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

“Namun, tidak menghilangkan kekeluargaan dengan PDI-P, dan juga (pemilu) masih lama kan. Tidak menutup kemungkinan dinamika yang ada, misalnya terjadi perubahan pembicaraan atau apa,” imbuh dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto memberikan sinyal, pihaknya membuka peluan kerja sama politik dengan PKB.

Baca juga: Buka Peluang Koalisi, Hasto Singgung Peran Megawati Dirikan PKB

Apalagi, menurutnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar punya hubungan sejarah yang tak terpisahkan. Sebab, Hasto mengeklaim, Megawati juga punya andil mendirikan PKB.

"Sehingga komunikasi juga dijalankan intens melalui Mbak Puan (Ketua DPP PDI-P Puan Maharani), melalui kami di DPP partai," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KSAL Sebut Pelatihan Prajurit Pengawak Kapal Selam Scorpene Akan Dimulai Usai Kontrak Efektif

KSAL Sebut Pelatihan Prajurit Pengawak Kapal Selam Scorpene Akan Dimulai Usai Kontrak Efektif

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Migrasi Radio Analog ke Digital Maksimal 2028

Draf RUU Penyiaran: Migrasi Radio Analog ke Digital Maksimal 2028

Nasional
Pemerintah dan DPR Diam-Diam Lanjutkan Revisi UU MK, Jokowi: Tanya DPR

Pemerintah dan DPR Diam-Diam Lanjutkan Revisi UU MK, Jokowi: Tanya DPR

Nasional
RUU Penyiaran Larang Siaran Berlangganan Memuat Materi LGBT

RUU Penyiaran Larang Siaran Berlangganan Memuat Materi LGBT

Nasional
Jokowi Sebut Susunan Pansel Capim KPK Diumumkan Juni

Jokowi Sebut Susunan Pansel Capim KPK Diumumkan Juni

Nasional
Jokowi Pastikan Stok Beras Aman Jelang Idul Adha

Jokowi Pastikan Stok Beras Aman Jelang Idul Adha

Nasional
Ketua KPK Tak Masalah Capim dari Polri dan Kejagung Asal Berintegritas

Ketua KPK Tak Masalah Capim dari Polri dan Kejagung Asal Berintegritas

Nasional
KPU Sebut Klaim Perindahan Suara PPP di Papua Pegunungan Tak Konsisten

KPU Sebut Klaim Perindahan Suara PPP di Papua Pegunungan Tak Konsisten

Nasional
Utak-atik Masa Jabatan Hakim Konstitusi lewat Revisi UU MK Dinilai Upaya Menawan Independensi MK

Utak-atik Masa Jabatan Hakim Konstitusi lewat Revisi UU MK Dinilai Upaya Menawan Independensi MK

Nasional
Buka Masa Persidangan V DPR RI, Puan Imbau Anggota Laksanakan Tugas Konstitusional dengan Optimal

Buka Masa Persidangan V DPR RI, Puan Imbau Anggota Laksanakan Tugas Konstitusional dengan Optimal

Nasional
Eko Patrio Mengaku Kaget Disiapkan PAN Jadi Menteri

Eko Patrio Mengaku Kaget Disiapkan PAN Jadi Menteri

Nasional
Bela Nurul Ghufron, Alex Marwata Yakin Tak Ada Pelanggaran Etik

Bela Nurul Ghufron, Alex Marwata Yakin Tak Ada Pelanggaran Etik

Nasional
Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

Nasional
Jokowi Puji RS Konawe yang Dibangun Pakai Uang Pinjaman

Jokowi Puji RS Konawe yang Dibangun Pakai Uang Pinjaman

Nasional
Sikap Politik PKS di Dalam atau Luar Pemerintah Ditentukan Majelis Syuro Bulan Depan

Sikap Politik PKS di Dalam atau Luar Pemerintah Ditentukan Majelis Syuro Bulan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com