Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Rakernas PDI-P: Kompaknya Mega-Jokowi dan Masuknya AHY di Bursa Cawapres Ganjar

Kompas.com - 09/06/2023, 06:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

“Saya menghormati siapa pun yang memberikan sikap atau pernyataan. Bagi saya demokrasi adalah ruang yang bebas, ruang yang luas untuk hadirnya gagasan-gagasan semacam itu,” sambung dia.

Menuruutnya, situasi politik Tanah Air memang harus disikapi dengan membuka ruang dialog dengan semua pihak. Namun, ia menekankan, saat ini Partai Demokrat masih tetap bertahan dengan pilihannya bersama Partai Nasdem dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Tapi kami memilih juga tetap menjunjung tinggi etika, nilai, dan prinsip dalam berkomunikasi politik. Kami juga tetus memantapkan rancang bangun dari Koalisi Perubahan ini,” imbuh dia.

Baca juga: PDI-P Bahas Isu Kemiskinan hingga Visi Misi Capres di Rakernas Hari Kedua

Selain AHY, ada sejumlah nama lain yang masuk bursa cawapres Ganjar, yaitu Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang masuk bursa cawapres Ganjar. Namun, Basuki menolak usulan tersebut.

Sindiran untuk Prabowo dan Anies

Selama rangkaian rakernas, Hasto berulang kali menyindir Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Sindiran terhadap Prabowo berawal ketika Presiden Jokowi mengakui bahwa proposal mediasi Ukraina-Rusia yang ditawarkan Prabowo di IISS Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura baru-baru ini merupakan inisiatif pribadi.

Jokowi juga mengeklaim bakal memanggil Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk meminta penjelasan, terlebih proposal mediasi itu ditolak mentah-mentah oleh Ukraina dan dikritik tajam para pengamat hubungan internasional karena dianggap pro-Rusia.

"Pak Ganjar berani sebagai pemimpin, masuk kriteria Presiden Jokowi. Yang lain kan memikirkan elektoral dulu," ujar Hasto, Rabu (7/6/2023).


PDI-P meyakini, Ganjar memiliki pandangan soal politik luar negeri bebas-aktif yang selaras dengan Soekarno saat menginisiasi Konferensi Asia-Afrika serta putrinya, Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum PDI-P.

Menurut Hasto, hal ini dicerminkan lewat dukungan Ganjar terhadap kemerdekaan Palestina.

Sebelumnya, Ganjar mengeluarkan pernyataan kontroversial berkaitan dengan itu, yang menolak kedatangan timnas sepakbola Israel ke Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Tidak boleh ada pemimpin di republik ini yang membuat kebijakan luar negeri dan pertahanan, termasuk proposal perdamaian, dengan melupakan hakikat politik luar negeri bebas-aktif," kata Hasto.

"Kalau Pak Ganjar bersikap, tidak akan ada kekeliruan. Penolakan proposal itu tidak ada nanti, karena ini (politik luar negeri bebas-aktif) sudah mengakar dalam tradisi bangsa," ungkapnya.

Sementara itu, terhadap Anies Baswedan, Hasto melontarkan sindiran karena belakangan Anies cs merasa dijegal untuk bisa berkontestasi tahun depan.

Baca juga: Benarkan Jokowi Puji Ganjar di Rakernas PDI-P, Hasto: Semua Tepuk Tangan Meriah

Kekhawatiran itu sebelumnya diungkapkan setelah Jokowi secara terang-terangan mengaku bakal cawe-cawe dalam Pilpres 2024.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com