PDI-P juga menetapkan bahwa "pembangunan sumber daya manusia sebagai pilar utama kemajuan bangsa" menjadi visi-misi capres-cawapres yang kelak mereka usung.
Baca juga: Hasil Rakernas, PDI-P Komitmen Lanjutkan Warisan Jokowi, Tak Hanya IKN
Kejutan lainnya muncul ketika Puan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai salah satu dari sederet nama yang dinominasikan PDI-P sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar
Hal ini menarik perhatian karena Megawati dan SBY dikenal berjarak sejak Pemilu 2004 dan PDI-P beberapa kali mengaku sulit untuk dapat bekerja sama dengan Demokrat secara politik.
Jajaran elite PDI-P, seperti Ketua DPP Said Abdullah dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto mengeklaim bahwa penyebutan nama AHY bukan main-main.
Hasto bahkan mengakui bahwa munculnya AHY dan nama-nama lain dalam radar tandem Ganjar merupakan hasil komunikasi politik yang ditekuni bersama partai-partai politik di DPR, menilik Puan adalah Ketua DPR RI itu sendiri.
Hasto mengeklaim bahwa dinominasikannya AHY bukan bermaksud untuk merusak Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang belakangan memang dilanda friksi karena melorotnya elektabilitas bakal capres mereka, Anies Baswedan.
"Kami memahami etika politik bahwa kerja sama antara Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat memang sudah dilakukan," tutup Hasto.
Partai Demokrat dan Nasdem belakangan saling berbalas komentar lewat media massa, terlebih sejak AHY cs mengancam akan mengevaluasi dukungannya jika Anies tak kunjung mendeklarasikan calon duetnya.
Seandainya Demokrat angkat kaki menyisakan Partai Nasdem dan PKS saja, Koalisi Perubahan untuk Persatuan dipastikan tak dapat mengusung Anies pada 2024 karena tak memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Baca juga: Hasil Rakernas III, PDI-P Dorong Masa Jabatan Kades Diperpanjang Jadi 9 Tahun
Hasto di luar dugaan membuka ruang dialog dengan Demokrat sebagai suatu "terobosan politik", walaupun pada tahun lalu secara eksplisit dirinya menyatakan bahwa PDI-P sulit bekerja sama dengan partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
"Dari aspek eksternal lingkungan strategis kita, kita melihat bahwa antara Iran dan Arab Saudi, oleh campur tangan Tiongkok, itu bisa bertemu sebagai dua negara yang selama ini bertikai. Ternyata bisa melakukan perundingan," ungkap Hasto.
Terpisah, Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut bahwa partainya baru mendengar kabar tersebut dan menegaskan bahwa Demokrat belum keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Saat ini, kami kan di Koalisi Perubahan. Capresnya Anies Baswedan, bukan Ganjar Pranowo,” kata Herzaky dalam keterangannya.
Sementara itu, AHY menyatakan menghormati wacana yang dimunculkan tersebut. Bagi AHY dalam politik semua kemungkinan bisa saja terjadi.
“Saya berterima kasih kepada siapapun yang menyebutkan bahwa AHY bisa diperhitungkan dan berpasangan dengan siapapun, termasuk terakhir Ibu Puan Maharani menyampaikan ya bisa saja dengan Mas Ganjar Pranowo,” ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (7/6/2023).