Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Bahas Isu Kemiskinan hingga Visi Misi Capres di Rakernas Hari Kedua

Kompas.com - 07/06/2023, 23:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P hari kedua membahas sejumlah hal mulai dari isu kemiskinan hingga menggodog visi misi calon presiden (capres).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI-P Arif Wibowo mengungkapkan, sejumlah isu tersebut dibagi ke empat komisi berbeda.

"Jadi, ada pertanyaan, komisinya apa saja? Pertama, komisi yang akan menerjemahkan Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 yang bunyinya fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara," kata Arif dalam jumpa pers di sela-sela Rakernas, Rabu (7/6/2023).

Arif menjelaskan, komisi pertama itu khusus membahas lebih lanjut cara PDI-P melakukan percepatan menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Baca juga: PDI-P Tak Masalah Jika Anies Masukkan Puan ke Dalam Radar Cawapres: Boleh!

Kata dia, komisi itu bakal melahirkan rancangan kebijakan yang nantinya dikerjakan partai mengentas kemiskinan.

"Dan besok hasilnya akan disampaikan (penutupan Rakernas) atau sejak saat itu pula menjadi tugas bagi kami PDI-P, dengan seluruh aparaturnya baik yang ada di eksekutif, legislatif. Termasuk capres kita untuk berjuang mewujudkan itu," ucap Arif.

Komisi kedua, beber Arif, adalah komisi tentang konsolidasi dan strategi pemenangan pemilu serentak 2024.

Baca juga: Sekjen PDI-P Ungkap Rencana Deklarasi Relawan yang Dihadiri Istri Ganjar

Menurut dia, komisi itu membahas berbagai hal terkait strategi konsolidasi dan strategi PDI-P untuk memenangkan pileg dan pilpres 2024.

"Konsolidasi tentu adalah bagaimana upaya menguatkan organisasi partai, berikut jejaringnya. Termasuk dengan para relawan, masyarakat, yang ikut berpartisipasi aktif memberikan dukungan pada partai, capres, caleg sehingga bisa bergerak politik yang bersifat gotong royong dan masif," ujar dia.

Baca juga: Ditaksir PDI-P Jadi Cawapres Ganjar, AHY Siratkan Tolak karena Alasan Etika

Komisi ketiga bertugas merumuskan rekomendasi-rekomendasi eksternal partai.

Arif menjelaskan, dalam Rakernas telah disusun apa saja hal yang menjadi rekomendasi eksternal terhadap partai yang bisa disampaikan pada publik.

Terakhir, Arif menyebut komisi yang membahas visi-misi capres usungan PDI-P.

Dia memastikan, visi misi capres ini disusun bukan hanya untuk kepentingan PDI-P.

"Yang tentunya orientasi dan tujuannya untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara," kata Arif.

"Jadi, visi misi itu bukan untuk kepentingan PDI-P saja. Dan tentu saja lebih dari sekadar urusan untuk memenuhi syarat formil bagi setiap capres pada saat didaftarkan menjadi capres ke KPU," tambah dia.

Arif menambahkan, semua paparan empat komisi itu bakal disampaikan pada publik saat penutupan Rakernas besok, Kamis (8/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com