Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gertakan" Demokrat Merespons Elektabilitas Anies yang Turun Terus

Kompas.com - 06/06/2023, 09:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sementara itu, kata Andi, dia yakin partai, rakyat, dan basis pemilih Anies yang menginginkan perubahan pasti akan bergerak ketika cawapres diumumkan.

Mereka akan bersama-sama meningkatkan elektabilitas Anies sebagai capres 2024.

Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani saat ditemui pagi ini, Selasa (6/6/2023) juga menyinggung mengenai hasil survei yang memotret elektabilitas Anies cenderung stagnan di berbagai lembaga survei.

Maka dari itu, kata dia, Demokrat menilai bahwa pengumuman cawapres Anies pasti akan memberikan perubahan dan dampak politik yang besar, terutama di internal Koalisi Perubahan.

"Kami berpandangan akan ada peningkatan elektabilitas pada pasangan calon yang diusung Koalisi Perubahan serta partai politik yang tergabung di dalamnya," ujar dia.

Baca juga: Soal Kemungkinan Demokrat Tarik Dukungan dari Anies, Benny: Nanti Dilihat...

 

Kamhar mengatakan, jika cawapres Anies sudah diumumkan, mesin politik partai pengusung, relawan dan simpatisan akan lebih optimal menjalankan aktivitas pemenangan.

Menurut Kamhar, perjuangan yang ada saat ini berbeda karena cawapres Anies belum diumumkan. Saat ini, sebagian pendukung masih pada posisi wait and see.

Dia menyebut hal itu juga masuk ke dalam bagian dari evaluasi yang dimaksud.

"Itu antara lain yang menjadi hasil evaluasi kami," ucap Kamhar.

Sementara itu, berdasarkan piagam kerja sama Koalisi Perubahan, mereka akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan capres-cawapres.

Kamhar mengatakan, jika melihat kesepakatan dalam piagam, alangkah baiknya cawapres Anies segera diumumkan. "Kita semua taat asas dan akan mengindahkan itu," ujar dia.

Beda pandangan

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga mengusung Anies berbeda pandangan dengan Demokrat.

Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri menyinggung calon presiden (capres) lain yang elektabilitasnya tetap naik meskipun belum mengumumkan cawapres.

"Calon lain belum ada cawapresnya bisa naik kok," ujar Mabruri.

Oleh karena itu, kata Mabruri, naik turun elektabilitas seorang capres dalam survei merupakan hal biasa.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com