Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Klaim Sandiaga Uno Komitmen Gabung PPP, tapi Pasrah dengan Takdir

Kompas.com - 22/05/2023, 14:29 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan mengklaim Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memiliki komitmen untuk bergabung dengan PPP.

Dalam beberapa waktu terakhir, Sandiaga memang dikabarkan ingin bergabung ke PPP usai hengkang dari Gerindra. Bahkan, kabar itu sudah mencuat sejak sandi masih berstatus kader.

Namun selain dengan PPP, Sandi juga dikabarkan tengah membangun komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Jadi beliau menyampaikan, 'saya tetap komitmen dan ingin bergabung ke PPP'. Itu pernyataan beliau kepada saya terakhir ketemu," ujar Usman saat dihubungi, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Datang ke Lebaran Betawi, Sandiaga Uno: Saya Ditugaskan Presiden untuk Hadir...

Ia meyakini bahwa Sandi akan menjatuhkan pilihannya ke PPP, dan bukan ke partai lain.

Keyakinan itu didasarkan pada kebiasaan Sandi untuk bertemu dengan pimpinan wilayah PPP ketika sedang berada di daerah. Meski demikian, Usman menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir itu kepada Sandi.

"Tapi semua terpulang ke takdir beliau, manusia hanya berikhitiar, Allah yang menentukan. Cuma akhirnya nanti di mana dia berlabuh, ya itu takdirnya dia. Takdir beliau," tuturnya.

Di sisi lain, sejauh ini para kader dan simpatisan PPP, mulai dari masyarakat, kyai, ulama hingga para santri memberikan respons positif ketika Sandi berkeliling.

Ia pun menyebut dalam waktu dekat Sandi akan kembali bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono.

Baca juga: Duduk Semeja dengan AHY, Sandi: Jalur Komunikasi Politik Harus dalam Bingkai Kebersamaan

"Oleh karenanya, beliau sudah keliling seperti itu pengen segera ketemu dengan Pak Mardiono sebagai Ketum PPP untuk mendiskusikan berbagai hal terkait dengan ingin bergabungnya beliau dengan PPP," jelas Usman.

"Kapan waktunya? Yang tahu Pak mardiono dan Pak Sandi. Cuma mereka berdua. Karena kan waktunya juga sibuk masing-masing. Jadi kita serahkan sepenuhnya beliau berdua untuk tentukan waktu dan tempat," imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam beberapa waktu terakhir terus mendekati PPP dan PKS setelah tak lagi menjadi bagian dari Gerindra. Namun demikian, hingga kini Sandi belum memutuskan ke mana ia mengakiri pencarian partai politiknya.

Baca juga: Mardiono Minta Sandi Masuk ke PPP Dulu, Baru Bicarakan Cawapres

Sebagai catatan, PPP kini telah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Namun dalam perjalanannya, PPP secara resmi telah mendukung pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, bersama PDI Perjuangan.

Sementara PKS telah berkongsi politik dengan Partai Demokrat dan Partai Nasdem, untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Adapun sejumlah kalangan menilai bahwa penjajakan ini dilakukan untuk memuluskan keinginannya untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Sejumlah elite PPP sebelumnya sempat membantah bila Sandi tak kunjung bergabung ke PPP karena proposalnya untuk dicalonkan sebagai bakal cawapres belum gol.

Baca juga: Ungkap Kedekatan Sandi dengan PPP, Rommy: Sudah Kenal Beberapa Ketua DPW hingga Para Ulama

Sementara Sandi berkilah bahwa hingga kini dirinya belum memutuskan untuk bergabung ke parpol lain karena tengah melakukan berbagai persiapan.

"Saya ingin agar pemikiran dan gagasan saya ini dapat diterima oleh partai," jelasnya saat ditemui di Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2023) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com