Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kelam Tragedi 1998: Dering Telepon Tak Henti Berbunyi Terima Laporan Rudapaksa Massal

Kompas.com - 19/05/2023, 16:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Berbunyi sampai malam

Radio panggil yang dimiliki Ita terus berbunyi. Sekira pukul 20.00 WIB pada 11 Mei 1998, Ita mendapat pesan untuk segera pergi ke Cengkareng, Jakarta Barat. Ia telah ditunggu oleh seseorang yang disebutnya 'Pak Haji' di taman depan pusat perbelanjaan itu.

Ita segera mencari ojek langganannya, sembari berpesan kepada dua temannya untuk tetap di Glodok. Dia seorang diri ke Cengkareng menemui Pak Haji.

Sekitar pukul 21.30 WIB, Ita sampai. Pak Haji segera memintanya ke rumah menemui sang istri yang seorang bidan. Di sana, sudah ada tiga orang wanita, semuanya korban kekerasan. Ada pula yang menjadi korban pemerkosaan.

Baca juga: 25 Tahun Reformasi, Ketimpangan Masih Jadi Isu Terkini

Karena korban harus segera ditangani, Ita dan Bu Haji membawanya ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Siloam Kebon Jeruk.

Tiga orang korban dibawa menggunakan tiga motor, yang masing-masing dikendarai Pak Haji, menantu Pak Haji, dan ojek langganan Ita.

"Ketika itu sudah sepi jam 23.00 - 24.00 WIB, orang enggak berani ada yang keluar. Begitu masuk, orang (petugas rumah sakit) seperti langsung menangkap kami dalam artian menolong. (Mereka bilang), "Masuk, masuk, masuk,". Ke IGD, dan IGD ditutup," papar Ita sembari memperagakan.

Tak berlangsung lama, radio panggil Ita kembali berbunyi. Kini, pesan datang dari Romo Sandy yang melaporkan korban pemerkosaan di Jembatan Dua dan Jembatan Tiga.

Ita dan Romo terlibat percakapan cukup panjang.

"Ini jam segini, Romo. Saya takut. Keadaan sepi sekali," kata Ita pada orang di seberang telepon.

Baca juga: Saat Ganjar Kenang Tragedi Trisakti 25 Tahun Lalu...

"Ya sudah, kamu dijemput. Kamu di mana?," tanya Romo.

"Saya di sini (RS Siloam)," jawabnya.

Dua orang laki-laki yang merupakan relawan datang menjemput Ita, menuju Jembatan Dua dan Jembatan Tiga.

Sama seperti di tempat lain, daerah itu sudah ramai penjarahan. Pintu-pintu besi yang semula terpasang di ruko, rusak. Makanan di dalam toko kelontong sudah berserakan hingga ke jalanan.

Ita masuk ke salah satu ruko yang dituju. Di dalam, ia mendapati seorang perempuan Tionghoa berumur sekitar 18 tahun yang juga menjadi korban.

Satu perempuan lainnya lebih dulu diselamatkan oleh warga di belakang ruko. Saat diserang, warga di perkampungan miskin tersebut membantunya turun memakai tangga.

Baca juga: 25 Tahun Reformasi: Kisah Mahasiswa Kedokteran UKI Ubah Identitas Pasien untuk Kelabui Intel

Untuk menolong korban, Ita mendatangi rumah orang Tionghoa dan menitipkannya di sana. Orang tersebut kemudian memanggil seorang dokter bernama Lie Darmawan, untuk mengobati pendarahan korban. Keesokan harinya, korban sudah dibawa ke dokter.

Setelah urusan hari itu selesai, Ita pulang menjelang pagi ke Kalyanamitra.

Keesokan harinya

Sekitar pukul 10.00 WIB pada 12 Mei 2023, kantor Kalyanamitra mendapat telepon yang mengabarkan ada dua orang anak korban pemerkosaan di Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Telepon terus-menerus berdering hingga keesokan harinya, 13 Mei 1998. Banyak yang melaporkan kasus serupa di berbagai wilayah, di Kemayoran, di Pondok Bambu, di Glodok, serta wilayah sekitar Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com