Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Reformasi: Kisah Mahasiswa Kedokteran UKI Ubah Identitas Pasien untuk Kelabui Intel

Kompas.com - 13/05/2023, 07:47 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Batara Imanuel Sirait adalah salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang turun langsung dalam peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Dia turun bukan untuk menjadi peserta aksi, melainkan menjadi tim medis yang siap menolong mahasiswa yang terluka saat aksi.

Ceritanya bermula dari persiapan ambulans yang diinisiasi oleh para mahasiswa UKI untuk persiapan aksi 1998.

"Kami cari dari barang rongsokan ada teman yang dapat mobil L300 yang sudah tua berkarat, kita naik kalau kulit kena bisa tetanus," ucao Batara dalam acara Refleksi 25 Tahun Reformasi di UKI, Jakarta Timur, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta: Kronologi dan Dampak

Mobil itu kemudian dicat dengan manual menggunakan alat kuas, dibuatkan tanda palang, tapi palangnya warna biru.

Sedangkan alat medis dikumpulkan melalui swadaya, donasi dari mahasiswa yang berada atau para senior yang loyal luar biasa.

"Peralatan medis seadanya kita minta dari senior yang sudah bisa nyari duit. Jadi ambulans itu yang paling tidak layak, paling tidak lengkap tapi jangan-jangan itu ambulans paling produktif sepanjang perjuangan mahasiswa 98," ujar dia.

Cerita Barata berlanjut saat dia bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit UKI.

Hal unik yang ia kerjakan saat bertugas di UGD adalah mengganti identitas asli pasien mahasiswa yang masuk ke tempat kerjanya itu.

Baca juga: Saksi Bisu Kerusuhan Mei 1998 dan Sudut Kota yang Tak Kunjung Bangkit

"Semua korban mahasiswa yang masuk ke UGD itu kita ganti dengan nama identitas lain. Karena di depan UGD ada papan tulis dan namanya yang masuk harus kita tulis dengan diagnosis lengkap," ucap dia.

"Dan kalau intelijen masuk dengan gampangnya dia foto dia tracking kita dan bisa dijemput kapanpun semau mereka. Begitulah kejadian yang terjadi pada waktu itu," kata dia.

Pada tanggal 13 Mei hingga 15 Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang dikenal dengan Kerusuhan Mei 1998.

Penyebab pertama yang memicu terjadinya Kerusuhan Mei 1998 adalah krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997.

Saat itu, banyak perusahaan yang bangkrut, jutaan orang dipecat, 16 bank dilikuidasi, dan berbagai proyek besar juga dihentikan.

Krisis ekonomi yang tengah terjadi kemudian memicu rangkaian aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia. Dalam unjuk rasa tersebut, ada empat korban jiwa yang tewas tertembak.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com