Wacana tersebut perlahan hilang dari perdebatan publik setelah Mega menyampaikan sikapnya untuk menolak ide Presiden tiga periode.
PDI Perjuangan adalah partai politik parlemen terakhir yang mengumumkan Capresnya untuk Pemilu 2024. Adapun Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sejak berbulan-bulan lalu telah membentuk koalisi bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
Demikian juga, Partai Gerindra dan PKB, pada 23 Januari 2023 lalu sudah membentuk sekretariat bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mengusung Prabowo sebagai Capres.
Tidak hanya itu, Partai Golkar, PAN dan PPP melalui masing-masing ketua umum dan pengurusnya pada 13 Mei 2022, telah membentuk koalisi dengan nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) meskipun belum secara langsung memunculkan nama yang akan diusung baik dalam kapasitas bakal Capres maupun Cawapres.
Pilihan Mega mengumumkan pencapresan Ganjar di Istana Batu Tulis Bogor, Jawa Barat, pada 21 April 2023 lalu merupakan langkah cerdas mengingat berita pencapresan Ganjar akan menjadi topik hangat saat halalbihalal di saat Lebaran.
Pun mengingat pengumuman pencapresan Ganjar itu bertepatan dengan satu hari sebelum Lebaran tentu sudah banyak masyarakat yang mudik ke kampung halamannya.
Termasuk salah satu kader utama PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mudik ke Solo, Jawa Tengah.
Sebagai salah satu kader dari PDI Perjuangan, Jokowi kemudian diminta menghadiri pengumuman Pencapresan Ganjar.
Kedatangan Jokowi ke Istana Batu Tulis secara semiotika menegaskan bahwa Mega sebagai ketua umum PDI Perjuangan akan mengambil alih kendali politik setelah dinamika yang terjadi selama berbulan-bulan terakhir.
Juga sebagai ketua umum, Mega mendapatkan mandat dan amanat dari hasil Kongres PDI Perjuangan memiliki hak prerogatif menentukan Capres.
Ganjar adalah petugas partai, Jokowi adalah petugas partai, dan Megawati adalah petugas partai.
Adapun terminologi petugas partai adalah identitas seorang kader partai dalam berjuang melahirkan kader dan massa yang ideologis.
Mega memiliki pemahaman yang kuat terhadap identitas partai (party-ID) untuk menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai pelopor harus bisa merangsang kemauan massa dari onbewust (belum sadar) menjadi kemauan massa yang bewust (sadar) melalui kader-kader partai yang siap bergerak bila ditugaskan dalam memperjuangkan nilai dan ideologi partai untuk kesejahteraan rakyat.
Pilihan Mega terhadap sosok Ganjar daripada putrinya Puan Maharani sebagai kandidat yang diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024, sekali lagi menegaskan sosok Mega sebagai politisi yang ideologis tapi juga profesional dalam menjalankan kepentingan partai melampaui urusan relasi keluarga.
Mega selalu mampu menempatkan diri, di mana urusan partai dan di mana pula urusan menyangkut anak.
Sifat ini pula membuatnya menjadi politisi yang disegani sekaligus disayangi oleh lawan maupun kawan politiknya. Mega selalu punya sikap yang tidak tergoyahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.