Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Berseberangan dengan Jokowi karena Capreskan Anies, Surya Paloh Singgung Gerindra

Kompas.com - 09/05/2023, 19:56 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membantah partainya kini berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kendati telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024, kata Surya, Nasdem akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga akhir masa jabatan.

“Komitmen kan kita hargai dan kita mau konsisten di sana,” kata Surya dalam wawancara eksklusif bersama Ni Luh Kompas TV, dikutip Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Surya Paloh Ingin Anggota Koalisi Perubahan Tak Bertambah Lagi

Surya justru membandingkan posisi Nasdem dengan sejumlah partai politik yang pada Pemilu 2019 lalu bukan bagian dari koalisi pengusung Jokowi-Ma’ruf, namun kini berada di pemerintahan.

Sebutlah Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN). Keduanya membentuk koalisi sendiri pada Pemilu 2019, tetapi bergabung menjadi partai pendukung pemerintah setelah Jokowi terpilih sebagai presiden.

Sebaliknya, Nasdem bersama PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak awal selalu mendukung Jokowi, bahkan sejak mantan Wali Kota Solo itu mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2014.

Baca juga: Surya Paloh Sebut Koalisi Perubahan Punya Nilai Jual sehingga Banyak Diganggu

“Kalau diambil daripada starting awal koalisi pemerintahan itu yang ada hanya ada siapa di sana, PDI-P, Nasdem, itu pengusung-pengungsung, tambah barangkali PKB, muncul ada Hanura,” ujar Surya.

“Pada pemilu yang lalu, siapa Gerindra? Dia kompetisi pemerintahan, siapa pun dia di luar pemerintahan,” lanjutnya.

Meski tak berada dalam satu koalisi pada pemilu, pada akhirnya PDI-P dan Nasdem tetap membuka pintu bagi Gerindra dan PAN bergabung.

Oleh karenanya, Surya menilai, tak salah jika Nasdem tetap berada di barisan partai pendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatan 2024, meski telah mendeklarasikan dukungan buat Anies Baswedan maju sebagai capres.

Baca juga: Klaim Luhut Usulkan Figur Cawapres Anies pada Surya Paloh yang Dibantah Nasdem

“Mungkin ini persepsi dan pandangan pemahaman yang barangkali belum menyatu. Nasdem menganggap, apa masalahnya dengan pencalonan seseorang warga negara Indonesia yang seutuhnya mempunyai hak politik untuk dicalonkan dan mencalonkan dirinya untuk dicalonkan. Apa yang salah?” katanya.

Kendati demikian, Surya mengaku menghargai pemikiran Jokowi yang kini menganggapnya sudah punya kepentingan politik lain ke depan.

Namun, dia tak ingin perbedaan ini terus dipertajam dan justru menimbulkan perpecahan.

“Sebenarnya sayang sekali kalau ini harus dipertajam perbedaan-perbedaan karena gol besar kita Indonesia maju,” kata Surya.

“Progres pembangunan yang berjalan terus-menerus dan harapan Presiden Jokowi agar proses mengimplementasikan revolusi mental yang diutarakan oleh Presiden Jokowi itu bisa kita jalankan,” tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com