Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sebut Koalisi Perubahan Punya Nilai Jual sehingga Banyak Diganggu

Kompas.com - 09/05/2023, 06:41 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menganggap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) banyak diganggu karena punya nilai jual.

Menurut dia, tak mungkin koalisi yang dibentuk Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu digoda agar pecah jika tak memiliki kekuatan yang dinilai mumpuni.

“Jawaban yang paling sederhana dan common sense karena dia berharga. Coba kalau enggak ada harga untuk apa diganggu?” ujar Surya di program Ni Luh Kompas TV, Senin (8/5/2023).

“Karena dikhawatirkan, karena ada sesuatu yang diperlukan. Coba kita tidak punya values, tidak punya harga, siapa mau datang?” kata dia lagi.

Baca juga: Jokowi Disebut Terus Buka Ruang Dialog dengan Nasdem, Hasto Singgung Pertemuan Luhut-Surya Paloh

Adapun Partai Demokrat sempat menerima kunjungan dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dua partai politik (parpol) tersebut tengah menjajaki pembentukan koalisi besar bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, Surya tak khawatir Demokrat akan berpindah haluan. Ia optimistis partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu akan tetap berada di KPP untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

“Saya menaruh selalu positif thinking dan keyakinan itu (Demokrat tetap di KPP). Karena cuma itu modal saya sekarang ini,” ucap dia.

Baca juga: Bantah Berseberangan dengan Istana, Surya Paloh: Siapa PAN, Golkar dan Gerindra di Awal Koalisi Pemerintahan?

Ia mengaku percaya bahwa Demokrat bakal memegang teguh nota kesepakatan yang ditandatangani bersama PKS dan Nasdem saat mendirikan KPP dan mengusung Anies dalam kontestasi RI-1 mendatang.

“Atas dasar kesepakatan yang kita letakkan bersama, kalau itu tidak kita yakini dan ada kegoncangan perasaan dan hati kita, wah, kita akan kehilangan modal besar untuk melanjutkan etape perjuangan k depan,” imbuh dia.

Diketahui saat ini baru Anies dan Ganjar Pranowo yang telah memegang tiket untuk melaju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Anies merupakan capres yang diusung KPP, sedangkan Ganjar telah diusung oleh PDI-P.

Sementara itu, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Golkar, PPP, dan PAN belum satu suara soal pengusungan capres. PPP sudah menyatakan turut mengusung Ganjar, sementara Golkar dan PAN belum mengumumkan sikap resminya.

Baca juga: Surya Paloh Minta Jokowi Netral di Pilpres, Pengamat: Selama Tak Pakai Alat Negara, Tak Masalah

Begitu pula dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisi Gerindra dan PKB yang juga belum menemukan konsensus pengusungan capres-cawapres.

Belakangan, dua koalisi tersebut tengah intens membentuk koalisi besar dengan figur terkuat Prabowo, Airlangga, dan Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com