Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Catat Sekitar 100.000 dari 526.841 Orang dengan HIV yang Belum Terdeteksi di Indonesia

Kompas.com - 08/05/2023, 17:21 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan dampak buruk serta data terkait pasien yang mengidap human immunodeficiency virus (HIV) di Indonesia.

Dari data Kemenkes per Desember 2022, tecatat ada 526.841 orang yang diduga mengidap HIV.

Namun, dari jumlah itu hanya 429.215 orang di antaranya yang sudah terdeteksi dan mengetahui dirinya mengidap HIV. Sedangkan sekitar 100.000 lainnya masih belum terdeteksi.

“Dari 526.841 orang dengan HIV, ini baru 429.215 yang sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV-nya. Jadi sekitar 80 persen,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Senin (8/5/2023).

“Artinya, ada 100.000 orang dari jumlah tadi, 526.000 dikurangi 429.000 ini, sekitar 100.000 dengan HIV yang belum terdeteksi dan berpotensi menularkan HIV ke masyarakat yang lain,” ujarnya lagi.

Baca juga: 4 Faktor Risiko HIV yang Harus Diwaspadai

HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, dari ibu yang positif HIV kepada anaknya, hingga penggunaan jarum suntik dan tranfusi darah yang tidak aman.

Selain itu, Syahril juga mengatakan, ada sekitar 300.000 pasien yang positif HIV masih tidak mendapatkan pengobatan. Hal ini turut meningkatkan penularan penyakit HIV.

“Jadi, hampir 60 persen ya tidak mendapatkan pengobatan ARV (antiretroviral) yang juga berpotensi menularkan HIV ke masyarakat,” katanya.

Selanjutnya, Syahril merincikan data anak-anak yang terlahir dengan mengidap HIV dari orang tuanya.

Dari data yang sama, tercatat ada 14.150 anak yang positif HIV. Mereka saat ini berkisar di usia 1 sampai 14 tahun.

“Apabila anak-anak sebanyak 14.150 ini menyandang status HIV maka akan berpengaruh terhadap kualitas hidup maupun masa depannya,” ujar Syahril.

Baca juga: 7 Kelompok Rentan Terkena HIV yang Memiliki Faktor Risiko Tinggi

Menurut Syahril, penularan HIV dari jalur ibu yang positif HIV ke anak berkisar 20 sampai 45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya.

Kemudian, sebesar 33 persen ibu rumah tangga positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko.

Sementara itu, Syahril mengungkapkan, hanya sekitar 55 persen ibu hamil berpotensi HIV yang melakukan tes HIV, yakni sekitar 7.153 orang.

Dari 7.153 ibu hamil yang positif HIV, sebanyak 76 persennya belum mendapatkan pengobatan antiretroviral sehingga menambah berisiko penularan pada bayi.

“Jadi, kepada ibu-ibu yang mempunyai HIV positif tidak mendapatkan pengobatan ARV akan berisiko penularan kepada bayinya,” kata Syahril.

Baca juga: Pengiriman Obat ARV untuk Orang dengan HIV di Jakarta Diperluas

Dalam kesempatan itu, Syahril berharap para orang tua bisa melakukan screening atau deteksi terkait HIV.

Sedangkan bagi orang tua yang positif HIV diminta untuk menjalani pengobatan agar tidak menularkan ke anaknya.

Ia juga mengimbau masyarakat jangan memberikan stigma kepada pengidap penyakit HIV.

“Semuanya adalah saudara kita yang memang harus dilakukan tindak lanjut baik itu pengobatan maupun pencegah-pencegahan agar tidak tidak terjadi penularan lebih lanjut dan khusus kepada bayi yang nanti akan menjadi anak sebagai generasi penerus kita yang harapannya tubuh harus sehat tidak cacat karena penularan dari penyakit seksual ini,” ujar Syahril.

Baca juga: Kenali Apa Itu Ruam HIV dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com