Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Justru Pak Surya Paloh yang Meninggalkan Pak Jokowi…

Kompas.com - 08/05/2023, 13:47 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menilai, Presiden Joko Widodo tak pernah meninggalkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di perpolitikan Tanah Air.

Sebaliknya, menurut dia, justru Surya Paloh yang meninggalkan Jokowi karena lebih dulu bermanuver terkait Pemilu 2024.

“Yang memulai itu kan justru dari Nasdem, dari Pak Surya Paloh, artinya yang meninggalkan Pak Jokowi di dalam konteks perjalanan politik ini,” kata Andreas dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Saat Surya Paloh, JK dan Anies Minta Jokowi Netral dan Negara Tak Intervensi Pilpres 2024

Andreas mengatakan, narasi “antitesa” Jokowi muncul dari internal Nasdem. Narasi tersebut bergulir setelah partai pimpinan Surya Paloh itu mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada awal Oktober lalu.

Citra tersebut kian menguat setelah Nasdem meresmikan koalisi bersama dua partai oposisi, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Oleh karenanya, menurut Andreas, wajar jika kini Jokowi tak lagi melibatkan Nasdem dalam urusan politik ke depan, lantaran Nasdem sudah memilih jalannya sendiri.

“Kalau Pak Jokowi juga mengambil sikap sekarang ini saya kira suatu hal yang sangat wajar dan seharusnya Pak Jokowi lakukan,” ujarnya.

Memang, setelah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres dan meresmikan koalisi bersama Demokrat dan PKS, Nasdem berkali-kali meneguhkan komitmennya untuk tetap bersama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga akhir pemerintahan 2024.

Namun, Andreas menyebut, manuver Nasdem menegaskan posisinya yang telah berseberangan dengan Jokowi dan barisan partai pendukung pemerintah.

“Karena apa, orang bisa ada di dalam satu tempat yang sama, tapi kalau pikirannya sudah berbeda itu kan sulit untuk kita ajak untuk bicara,” katanya.

Baca juga: Kepada Luhut, Surya Paloh Minta Agar Jokowi Setop Endorse Capres Tertentu

Kendati demikian, Andreas yakin, Jokowi tak merasa takut ditinggalkan Nasdem. Sekalipun sudah tak menjabat sebagai orang nomor satu di RI, Jokowi dipastikan akan tetap mendapat ruang di PDI-P.

“Bagaimana perkawanan politiknya paling tidak dengan PDI Perjuangan, kami pasti ada bersama Pak Jokowi di dalam suka dan duka,” tutur anggota Komisi X DPR RI itu.

Sebelumnya, Surya Paloh mengaku merasa ditinggalkan oleh Jokowi. Sebabnya, dia tak dilibatkan dalam pertemuan Jokowi bersama para ketua umum partai politik pendukung pemerintah baru-baru ini.

Namun demikian, Surya menghormati keputusan Jokowi tersebut. Dia mengaku memahami langkah politik yang dipilih Jokowi saat ini.

Baca juga: Tak Diundang Jokowi, Surya Paloh: Beliau Tak Menganggap Lagi Nasdem Ini

“Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya,” katanya di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

“Dan beliau tidak menganggap lagi Nasdem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara,” sambung dia.

Presiden Jokowi sendiri sebelumnya blak-blakan menyatakan bahwa tak diundangnya Surya Paloh adalah karena Nasdem sudah punya koalisi sendiri untuk Pemilu 2024.

“Ya memang enggak diundang. Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com