JAKARTA, KOMPAS.com - TNI dan Polri mulai mempersiapkan diri dalam mengamankan pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.
Dalam pelaksanaannya, dua institusi ini akan mengerahkan kekuatan dan sumber dayanya masing-masing.
TNI sendiri akan menerjunkan 162 alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk pengamanan VVIP dan 9.428 prajurit.
Sedangkan, Polri mengirimkan 2.627 personel gabungan yang berasal dari Mabes Polri, Polda NTT, dan Polda NTB.
Dari ribuan personel Korps Bhayangkara yang terlibat dalam pengamanan ini, di antaranya adalah Tim Siber Bareskrim Polri.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengingatkan kepada prajurit yang terlibat dalam pengamanan KTT ke-42 ASEAN agar bersinergi dengan Polri dan komponen lain.
Hal itu diungkapkan Yudo ketika meninjau langsung Command Center Polri bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di D’aj Hall, Labuan Bajo, NTT, Minggu (7/5/2023).
"Pengamanan KTT ke-42 ASEAN dilaksanakan oleh TNI-Polri dan komponen masyarakat lainnya seperti Basarnas, Badan Inteljien Negara (BIN) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), tentunya harus bersinergi dan solid sehingga jangan ada ego sektoral," kata Yudo dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Panglima TNI ke Prajurit Pengamanan KTT ASEAN: Harus Sinergi, Jangan Ada Ego Sektoral
Yudo mengatakan, apabila dalam pengamanan terdapat ego sektoral, tentunya TNI dan Polri serta komponen lain tidak akan bisa bersinergi lagi.
"Karena semua pihak ingin melakukannya untuk kepentingan masing-masing, jadi harus dilaksanakan bersama-sama, satu semuanya untuk menyukseskan KTT ASEAN," ucap Yudo.
Yudo juga berharap agar masyarakat Labuan Bajo bangga karena wilayah mereka dijadikan tempat pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN.
"Masyarakat Labuan Bajo harus bangga karena ini juga mengukir sejarah baru di NTT," ujar Yudo.
"Kemudian apabila ada pembatasan jalan dalam beraktivitas sehari-hari mohon dimaklumi, saya ingin keterlibatan masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat mendukung semua kegiatan ini, karena untuk demi Indonesia dan demi untuk masyarakat Labuan Bajo," imbuh Yudo.
Formasi pengamanan ruang dunia maya dalam pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN serupa ketika Indonesia menjadi tuan rumah KTT G-20 di Bali pada November 2022.
Adapun formasi pengamanan dunia maya yakni meliptui Tim Siber Bareskrim Polri, Siber TNI, serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.