Salin Artikel

Politisi PDI-P: Justru Pak Surya Paloh yang Meninggalkan Pak Jokowi…

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menilai, Presiden Joko Widodo tak pernah meninggalkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di perpolitikan Tanah Air.

Sebaliknya, menurut dia, justru Surya Paloh yang meninggalkan Jokowi karena lebih dulu bermanuver terkait Pemilu 2024.

“Yang memulai itu kan justru dari Nasdem, dari Pak Surya Paloh, artinya yang meninggalkan Pak Jokowi di dalam konteks perjalanan politik ini,” kata Andreas dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (8/5/2023).

Andreas mengatakan, narasi “antitesa” Jokowi muncul dari internal Nasdem. Narasi tersebut bergulir setelah partai pimpinan Surya Paloh itu mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada awal Oktober lalu.

Citra tersebut kian menguat setelah Nasdem meresmikan koalisi bersama dua partai oposisi, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Oleh karenanya, menurut Andreas, wajar jika kini Jokowi tak lagi melibatkan Nasdem dalam urusan politik ke depan, lantaran Nasdem sudah memilih jalannya sendiri.

“Kalau Pak Jokowi juga mengambil sikap sekarang ini saya kira suatu hal yang sangat wajar dan seharusnya Pak Jokowi lakukan,” ujarnya.

Namun, Andreas menyebut, manuver Nasdem menegaskan posisinya yang telah berseberangan dengan Jokowi dan barisan partai pendukung pemerintah.

“Karena apa, orang bisa ada di dalam satu tempat yang sama, tapi kalau pikirannya sudah berbeda itu kan sulit untuk kita ajak untuk bicara,” katanya.

Kendati demikian, Andreas yakin, Jokowi tak merasa takut ditinggalkan Nasdem. Sekalipun sudah tak menjabat sebagai orang nomor satu di RI, Jokowi dipastikan akan tetap mendapat ruang di PDI-P.

“Bagaimana perkawanan politiknya paling tidak dengan PDI Perjuangan, kami pasti ada bersama Pak Jokowi di dalam suka dan duka,” tutur anggota Komisi X DPR RI itu.

Sebelumnya, Surya Paloh mengaku merasa ditinggalkan oleh Jokowi. Sebabnya, dia tak dilibatkan dalam pertemuan Jokowi bersama para ketua umum partai politik pendukung pemerintah baru-baru ini.

Namun demikian, Surya menghormati keputusan Jokowi tersebut. Dia mengaku memahami langkah politik yang dipilih Jokowi saat ini.

“Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya,” katanya di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

“Dan beliau tidak menganggap lagi Nasdem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara,” sambung dia.

Presiden Jokowi sendiri sebelumnya blak-blakan menyatakan bahwa tak diundangnya Surya Paloh adalah karena Nasdem sudah punya koalisi sendiri untuk Pemilu 2024.

“Ya memang enggak diundang. Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/08/13475391/politisi-pdi-p-justru-pak-surya-paloh-yang-meninggalkan-pak-jokowi

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke