Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Indonesia Punya Potensi Ekonomi Digital, Jokowi: Kuncinya adalah Inovasi dan Kepercayaan

Kompas.com - 08/05/2023, 11:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, kunci untuk menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia adalah inovasi dan kepercayaan.

Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan karena ekonomi dan keuangan digital di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

"Kunci untuk terus tumbuh dan berkembang adalah inovasi dan kepercayaan, inovasi dalam penyediaan sistem pembayaran berbasis digital, serta keamanan dan perlindungan masyarakat," kata Jokowi saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia, Senin (8/5/2023), dikutip dari YouTube Bank Indonesia.

Baca juga: Jokowi: Saya Minta Kementerian, Lembaga dan Pemda Gunakan Kartu Kredit Pemerintah

Jokowi menyebutkan, salah satu inovasi dalam sistem pembayaran yang sudah dikembangkan oleh pemerintah adalah kartu kredit pemerintah.

Ia menuturkan, inovasi itu perlu terus diperkuat dalam rangka mempermudah belanja barang pemerintah, meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta memudahkan pertanggungjawabannya.

Inovasi lainnya, lanjut Jokowi, adalah pengembangan konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN yakni dengan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara.

"QRIS antarnegara juga mendesak untuk terus diperkuat, mendukung perekonomian dan inklusi keuangan di kawasan, dan menjadi bagian penting dari keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini," kata dia.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa inovasi-inovasi itu mesti dilakukan secara hati-hati dengan memiliki antisipasi risiko keamanan yang andal dan sistem perlindungan konsumen yang baik.

"Risiko ini harus betul-betul dihitung, bagaimana regulasi dan pengawasan, pemantauan dan implikasi terhadap nilai tukar, serta keberlanjutan adopsi standar internasionalnya," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Ekonomi dan Keuangan Digital Bisa Dioptimalkan sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, ekonomi dan keuangan digital di Indonesia punya potensi besar karena pangsa pasarnya yang sangat luas, yakni sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.

Jokowi menuturkan, Indonesia bisa terus berperan sebagai pemain utama di ASEAN, potensi bagi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia untuk tumbuh semakin maju juga semakin besar.

Ia menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah start-up terbesar keenam di dunia dengan jumlah sebanyak 2.400 start-up dan penetrasi internet 76,8 persen.

"Nilai ekonomi digital indonesia juga diproyeksikan mencapai 130 miliar dollar AS pada 2025, dan akan terus tumbuh mencapai sekitar 315 miliar dollar AS pada 2030," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com