SATU-satunya tokoh yang hampir pasti maju di kontestasi Pilpres 2024 adalah Ganjar Pranowo.
Partai pengusung Ganjar, yaitu PDI Perjuangan punya 128 kursi di DPR RI yang memungkinkan partai berlambang banteng tersebut maju sendirian tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya.
Sementara syarat partai politik atau gabungan partai politik untuk mencalonkan pasangan Capres dan Cawapres menurut UU Pemilu terbaru minimal memiliki 115 kursi di DPR (20 persen) atau 25 persen suara nasional.
Namun, tujuan PDI Perjuangan bukan hanya sekadar untuk tiba di gelanggang Pilpres, tapi juga bisa memenangkannya kembali layaknya Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Pintu koalisi kemudian dibuka lebar-lebar bersamaan dengan pengumuman Pencapresan Ganjar.
Adalah Puan Maharani, Ketua DPP Bidang Politik dan Kemanaan PDI Perjuangan yang diberi penugasan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menjalin komunikasi ke partai-partai lain untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Nama Puan sejak lama telah memiliki kontribusi untuk elektoral Ganjar. Satu dekade lalu, jelang Pilgub Jateng 2013, terdapat 30 nama bakal calon yang akan diusung PDI Perjuangan.
Selain nama Ganjar, terdapat nama-nama populer, yaitu Triyono Budi Sasongko, (alm) Tjahjo Kumolo, Budiman Sudjatmiko, Wakil Gubernur Petahana Rustriningsih, dan Gubernur Petahana Bibit Waluyo termasuk dalam radar kandidat yang bakal dimajukan PDI Perjuangan yang waktu itu menguasai 23 persen kursi di DPRD Jateng.
Puan dan ayahnya (alm) Taufik Kiemas kemudian mengusulkan nama Ganjar ke Megawati untuk dimajukan di Jateng.
Alasannya sejak masih menjadi aktivis mahasiswa di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ganjar telah menjadi simpatisan PDI. Adapun GMNI merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak atas ideologi Marhaenisme-nya Bung Karno.
Tokoh yang membawa Ganjar ke pergaulan di PDI adalah Mbah Tarjo atau bernama lengkap Soetardjo Soerjogoeritno, tokoh Marhaen asal Yogjakarta yang sebelumnya menjadi bagian dari PNI tahun 1964, kemudian fusi partai PDI tahun 1970 dan pendiri PDI Perjuangan tahun 1999.
Mbah Tarjo adalah mentor politik Ganjar. Sosok yang dikenal dan dikenang Ganjar sangat idealis terharap ajaran pemikiran Bung Karno.
Mbah Tarjo yang pada saat itu berstatus sebagai anggota DPR kemudian mengajak Ganjar datang mengikuti kampanye akbar PDI tahun 1992 di Bantul Yogyakarta. Kampanye itu dihadiri langsung oleh Megawati sebagai Ketua Umum.
Itu pula yang menjadi momentum awal perkenalan Ganjar dan beberapa elite PDI, yang juga semasa menjadi mahasiwa adalah kader GMNI, seperti; Conelis Lay dan Taufik Kiemas.
Selepas dikenalkan dengan beberapa elite PDI, Mbah Tarjo kemudian menyarankan Ganjar agar berangkat ke Jakarta tahun 1995.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.