Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Total 949 WNI Telah Dievakuasi dari Sudan

Kompas.com - 02/05/2023, 10:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P Marsudi menyampaikan, sebanyak 949 Warga Negara Indonesia (WNI) telah berhasil evakuasi dari Sudan, menyusul adanya konflik yang memanas di negara tersebut.

Adapun konflik yang mengancam situasi keamanan di Sudan itu terjadi antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces pada tanggal 15 April 2023.

"Per hari ini, sebanyak 949 WNI telah dievakuasi dari Sudan," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers secara daring, Selasa (5/1/2023).

Baca juga: Evakuasi Tahap Empat, 100 WNI dari Sudan Bakal Tiba di Indonesia Hari Ini

Retno menyampaikan, ratusan WNI itu dievakuasi melalui kerja sama dengan negara lain.

Rinciannya, 930 orang dievakuasi via Jeddah, 13 orang dievakuasi via Mesir, dan 6 orang dievakuasi via Persatuan Emirat Arab.

Sedangkan total WNI yang telah dipulangkan ke Indonesia berjumlah 829 orang. Semua WNI tersebut dipulangkan melalui Jeddah.

Mereka kata Retno, dipulangkan dalam tiga tahap. Tahap Pertama berjumlah 385 orang yang tiba pada 28 April dengan Garuda Indonesia. Tahap kedua, berjumlah 363 orang yang tiba pada 30 April dengan Garuda Indonesia.

"Tahap Ketiga berjumlah 75 orang yang tiba 1 Mei dengan pesawat TNI AU. Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri," jelas Retno.

Adapun hari ini, 100 WNI dari Sudan akan tiba di Indonesia melalui pemulangan tahap keempat.

"Pemulangan tahap keempat dijadwalkan tiba di Jakarta pada 2 Mei dengan Garuda Indonesia, rencananya sebanyak 100 evacuees," jelas Retno.

Retno menyampaikan, Indonesia patut bersyukur mengingat evakuasi WNI dari Sudan terlaksana dengan baik, ketika masih banyak negara yang masih berusaha mengevakuasi warganya di negara itu.

Baca juga: 24 Warga Banten Dipulangkan dari Sudan, Salah Satunya Bayi 9 Bulan

Dalam melakukan evakuasi, Indonesia diketahui bekerjasama dengan berbagai negara, meliputi Arab Saudi (Jeddah), Mesir, hingga Uni Emirat Arab.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara tersebut.

"Saya ingin sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah Mesir dan Persatuan Emirat Arab yang telah membantu evakuasi beberapa WNI keluar dari Sudan," sebut dia.

Diketahui, konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada tanggal 15 April 2023.

Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023.

Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Lahan, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Lahan, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com