Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI di Sudan, Sangka Suara Petasan Ternyata Rentetan Tembakan Senjata Api

Kompas.com - 29/04/2023, 10:21 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuni Abida Kamila, mahasiswa semester akhir International University Africa (IUA), menceritakan bagaimana kondisi Sudan saat konflik bersenjata dimulai pada 15 April 2023.

Dia kurang lebih sudah 3,5 tahun berada di kota Karthum, tempat Abida menuntut ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dan agama Islam.

Selama tinggal di Sudan, konflik politik sebenarnya jadi isu sehari-hari, tapi bentuknya hanya sebatas demonstrasi, tidak sampai ke anarki.

Tapi pagi itu, pukul 09.00 waktu setempat Abida kaget dengan suara yang lazim didengar saat bulan puasa di Indonesia, yaitu suara petasan.

Baca juga: BP2MI: Ada Pekerja Migran Indonesia Ilegal di Sudan, Sudah Dievakuasi

"Iya, seperti suara petasan, oh petasan kali, tapi kok ramai banget dan (suaranya) terus-terusan, tanpa henti. Berhenti sebentar tapi ramai lagi," ujar Abida kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (29/4/2023).

Dia akhirnya sadar suara itu bukanlah suara petasan, melainkan suara senjata api yang ditembakkan oleh paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan militer Sudan.

Abida mengatakan, suara lontaran peluru senjata api itu tak henti-hentinya terdengar. Mereka hanya berhenti kurang lebih 30 menit, kemudian kembali melakukan kontak senjata.

Suara senjata mereka baru terdengar senyap ketika pukul 23.00 waktu setempat hingga pukul 03.00 waktu setempat.

"Sehabis (waktu) sahur, mulai lagi (tembak-menembak)," kata Abida.

Baca juga: Kisah WNI di Sudan: 8 Tahun Tinggal di Tengah Perang, Ingin Pulang tapi Tak Punya Uang

Namun, suara senjata api yang saling menyahut bukanlah ketakutan Abida bersama 40 WNI yang tinggal 1 apartemen dengannya.

Abida mengingat, hal yang paling mencekam justru terjadi di hari kedua konflik bersenjata. Saat malam hari tiba-tiba rombongan orang berseragam militer memasuki Kampus IUA.

"Teman bilang "ada tentara masuk ke dalam kampus" padahal kampus itu tidak boleh dimasuki tentara, tapi alhamdulillah bukan tentara RSF dan paramiliter, katanya itu tentara Sudan," kata Abida.

"Tapi karena posisi saat itu gelap, enggak tau itu tentara siapa yang masuk ke kampus, tapi alhamdulillah itu tentara Sudan. Setelah tau itu siapa akhirnya tenang," imbuh dia.

Baca juga: Kemensos Berikan Kebutuhan Logistik untuk WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Sudan

Kondisi mencekam lainnya dirasakan Abida setelah lebaran Idul Fitri 2 Syawal 1444 Hijriah. Dia mengatakan, mulai banyak jet tempur dan rudal nyasar yang terdengar melewati atas gedung apartemen mereka.

"Pernah ada rudal nyasar, tapi alhamdulillah bukan di tempat WNI, suara (senjata) basoka kayak gitu, duaar.. bukan suara teteter (tembakan peluru)," ucap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com