Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Daftar Pemilih Sementara WNI di Sudan Mungkin Berubah setelah Ada Perang Saudara

Kompas.com - 30/04/2023, 17:52 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTAKOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut, daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilu 2024 warga negara Indonesia (WNI) di Sudan berubah buntut konflik saudara yang tengah melanda negara tersebut.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, pihaknya memiliki Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Khartoum, Sudan. Mereka telah melaporkan dengan detail kondisi para WNI yang sudah memiliki hak pilih pada pemilu mendatang.

“Kita ketahui dalam beberapa waktu terakhir ini kita mendapatkan informasi bahwa di Sudan sedang ada konflik bersenjata,” kata Hasyim dalam konferensi pers di gedung KPU RI, Minggu (30/4/2023).

“Sangat mungkin ada beberapa perubahan,” tambahnya.

Baca juga: Yang Ditakutkan jika Pertempuran di Sudan Tak Dihentikan Lebih Awal

Hasyim menuturkan, berdasarkan informasi yang KPU terima, WNI di Sudan sudah dievakuasi ke Jeddah, Arab Saudi.

Banyak dari mereka dipulangkan ke tanah air, bermukim di Jeddah, atau dievakuasi ke negara-negara di sekitar Sudan.

Perpindahan posisi WNI ini akan mengubah status pemilih mereka yang sebelumnya di Sudan.

"Tentu akan mengubah status pemilih yang semula ada di luar negeri, ada di Sudan menjadi memilih di kampung halamannya sendiri,” tutur Hasyim.

Saat ini, KPU RI masih menunggu data laporan resmi yang mendetail mengenai jumlah WNI di Sudan yang dievakuasi ke negara lain maupun dipulangkan ke Indonesia.

Baca juga: Kisah WNI di Sudan: 8 Tahun Tinggal di Tengah Perang, Ingin Pulang tapi Tak Punya Uang

KPU harus mendapatkan nama-nama WNI yang terdaftar dalam DPS di Sudan dan terdampak perang saudara.

“Saya kira situasi-situasi seperti ini tetap kami antisipasi dalam rangka untuk memberikan layanan bagi pemilih kita baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” tutur Idham.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan awal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, jumlah keseluruhan WNI di Sudan mencapai 1.209 orang.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, berdasarkan pemutakhiran data, WNI yang berada di Sudan dan bisa dikontak hanya 937 orang.

Terbaru, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melaporkan, 748 WNI dari Sudan telah dipulangkan ke tanah air.

“Sebelumnya (28/4) 385 WNI telah Kembali ke Indonesia. Total WNI yang telah dievakuasi dan dipulangkan ke tanah air sejumlah 748 orang,” sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemlu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com