JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan, Sarniah (31), merasa bersyukur bisa pulang kembali ke Tanah Air setelah delapan tahun berada di Sudan.
Dia mengatakan, lama tinggal di Sudan yang dia ingat hanyalah konflik berkepanjangan di negara Afrika Utara itu.
"Saya sudah berada di sana selama delapan tahun, di sana ada bom ada perang begitu," ujar dia dalam siaran pers Kementerian Sosial, Jumat (28/4/2023).
Dia mengaku sudah lama ingin pulang ke Indonesia, tetapi tak punya biaya karena perjalanan panjang dan jauh.
Baca juga: Pertempuran Sudan: 74 Orang Tewas di Kota El Geneina Dalam 2 Hari
"Mau pulang enggak ada duit, dari dulu mau pulang, tapi enggak ada uang," kata Sarniah.
Sebab itu, dia merasa bersyukur di tengah konflik militer pemerintahan Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF), Indonesia memberikan "tiket gratis" untuk kepulangan Sarniah.
Ia juga berterima kasih kepada Kementerian Sosial karena telah memberikan bantuan logistik setelah tiba di Indonesia.
"Alhamdulillah tahunya ada tiket pemulangan. Terima kasih kepada Kemensos yang memberikan bantuan logistik," kata dia.
Baca juga: Cerita Orangtua WNI di Sudan, Lega Anaknya Bebas dari Suara Bom dan Rentetan Senjata Api
Kemensos diketahui memberikan bantuan logistik berupa kidsware, pakaian dewasa pria dan wanita, pakaian anak, mainan edukasi anak, pakaian dalam pria dan wanita, perlengkapan mandi, dan makanan nasi boks dengan total bantuan Rp 1.114.770.000.
Begitu juga Layanan Dukungan Psikososial yang diberikan selama 5 (lima) hari sejak 28 April hingga 2 Mei 2023.
"Selain itu, Kementerian Sosial menyiapkan tujuh psikolog untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial, satu tenda untuk tempat bermain anak-anak, satu tenda lainnya untuk Posko Kesehatan dari Kementerian Kesehatan," ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Non Alam Kementerian Sosial (PSKBNA) Mira Riyati.
Sebagai informasi, pemulangan tahap pertama sebanyak 385 WNI tiba di Tanah Air dari proses evakuasi di Sudan di Bandara Seokarno-Hatta hari ini, Jumat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ratusan WNI tersebut tiba dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 991.
WNI yang tiba di Tanah Air terdiri dari 248 perempuan, 137 laki-laki, dan 43 anak-anak.
Diketahui, Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.
Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.