Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Dukung Ganjar Capres, KIB Dinilai Masuk Masa Kritis

Kompas.com - 28/04/2023, 15:42 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Pemilu 2024 dinilai tengah berada di masa kritis.

Ketiga partai dianggap tak lagi sejalan dalam urusan pencalonan presiden. Buktinya, baru-baru ini, PPP secara terpisah mendeklarasikan dukungan buat bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

“Pascamanuver PPP yang secara terpisah mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, maka KIB sejatinya kini tengah berada dalam masa-masa kritis,” kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Dari Lobi-lobi Koalisi, Kue Kekuasaan Mulai Diiris

Umam pun menilai, pernyataan elite Partai Golkar, PAN, dan PPP yang bersikukuh mengeklaim bahwa KIB masih solid sebenarnya merupakan ekspresi panik akibat kian terbukanya faksionalisme di internal koalisi.

Sebagai sebuah koalisi, menurut Umam, Golkar, PAN, dan PPP seharusnya punya mekanisme baku dalam penentuan capres secara bersama-sama.

Sangat tidak lazim jika ada parpol anggota koalisi, mengatasnamakan kedaulatan partainya, mengumumkan capres secara terpisah dan berbeda-beda.

Sebab, secara teoretis, koalisi menghendaki adanya kerja sama berbasis kesepahaman, negosiasi dan kompromi, untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan kolektif.

Baca juga: Jokowi Segera Bertemu Ketum Parpol Koalisi untuk Bahas Situasi Politik

“Jadi, jika ada partai-partai anggota koalisi yang bebas bergerak sendiri-sendiri, maka sejatinya itu menjadi pertanda gagal atau bubarnya sebuah koalisi,” ujar Umam.

Menurut Umam, secara de facto, KIB sudah bubar. Namun, secara de jure, merujuk pada poin-poin kesepakatan koalisi yang ditandatangani tiga pimpinan partai, KIB akan dinyatakan bubar jika PAN dan Golkar mendukung bakal capres yang berbeda dari PPP.

Sementara, melihat dinamika komunikasi politik belakangan, Golkar tampak kian mesra dengan Partai Gerindra.

Sedangkan PAN, meski tidak gamblang, menunjukkan sinyal-sinyal dukungan buat Ganjar dan mengisyaratkan peluang koalisi dengan PDI-P.

Di sisi lain, lanjut Umam, PDI-P tampak menyimpan resistensi terhadap Golkar. Sebaliknya, Golkar belakangan menyerang PDI-P dengan terang-terangan menyatakan enggan berada di bawah kepemimpinan partai banteng jika berkoalisi.

Statement sejumlah politisi Golkar yang menyerang PDI-P agar tidak mendominasi dan mendikte dalam penentuan capres ketika kedua partai berada di koalisi yang sama merupakan sinyal kuat renggangnya hubungan PDI-P dengan Golkar saat ini,” kata Umam.

Belajar dari perjalanan KIB ini, Umam menambahkan, terbukti bahwa koalisi yang dibangun tidak di atas platform kerja sama dan basis ketokohan capres yang jelas akan menjebak koalisi dalam ketidakpastian, yang bisa berakhir pada gagalnya koalisi itu sendiri.

Baca juga: PDI-P Jakarta: Sebelum Ganjar Ditunjuk Capres, Kami Sudah Siapkan Strategi Pemenangan

Adapun KIB yang digagas Golkar, PAN, dan PPP dideklarasikan sejak awal Juni 2022. Meski menjadi koalisi pertama yang mengumumkan kerja sama, KIB tak kunjung mendeklarasikan capres cawapres.

Belakangan, PPP justru mengumumkan dukungan untuk bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo. PAN berkali-kali mengisyaratkan sinyal dukungan buat Gubernur Jawa Tengah itu.

Sementara, Golkar ngotot ingin mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai calon RI-1.

“Golkar tetap usung AH (Airlangga Hartarto) sebagai capres," kata Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya kepada Kompas.com, Senin (24/4/2023), menanggapi pencapresan Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com