Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: 25 WNI Enggan Dievakuasi dari Sudan

Kompas.com - 27/04/2023, 11:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri menyebut bahwa terdapat 25 WNI yang enggan dievakuasi dari Sudan meskipun eskalasi konflik semakin tinggi dan saat ini sedang berlangsung gencatan senjata antara militer dan paramiliter Sudan.

"Sebanyak 25 (WNI) menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima pada Kamis (27/4/2023).

Berdasarkan catatan awal KBRI Khartoum, total terdapat 1.209 WNI yang berada di Sudan dan mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum. Sebagian lagi ada di Wad Madani dan Port Sudan.

Retno mengeklaim bahwa dari hasil pemutakhiran data, total WNI yang tercatat berada di Sudan dan dapat dikontak hanya 937 orang.

Baca juga: Bus Evakuasi WNI Kecelakaan di Sudan

Dari jumlah itu, ada 15 WNI yang disebut telah melakukan evakuasi mandiri dari Sudan.

"Sedangkan WNI lain sudah tidak berada di Sudan karena sudah kembali ke Indonesia, sedang pulang mudik, atau sedang menjalankan umrah di Saudi Arabia," jelas dia.

Retno berujar bahwa Kemenlu telah mengevakuasi 897 WNI ke Port Sudan, sebuah kota pelabuhan yang menjadi titik penjemputan mereka keluar Sudan.

Evakuasi teranyar ke Port Sudan dilakukan pada Rabu (26/4/2023).

Baca juga: 557 WNI yang Dievakuasi dari Sudan Tiba Selamat di Jeddah

"Dengan evakuasi tahap kedua ini, maka 897 WNI telah dievakuasi dari Kota Khartoum, Sudan," Retno.

Pada tahap pertama, Kemenlu mengevakuasi 538 WNI dari Khartoum ke Port Sudan. Lalu, terdapat tambahan 31 WNI lain yang dievakuasi ke sana, sehingga total evakuasi tahap pertama menjadi 569 WNI.

"Dari 569 orang ini, 557 sudah melanjutkan perjalanan melalui laut ke Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, dan telah tiba di Pelabuhan Jeddah," kata Retno.

"Sementara itu, 12 orang lainnya, yaitu 10 anggota tim dari KBRI tetap tinggal sementara di Kota Port Sudan untuk membantu evakuasi tahap kedua. Plus ada dua WNI yang saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen perjalanan," jelas dia.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Konflik di Sudan Terus Memburuk, Peringatkan Ini

Sementara itu, pada tahap kedua, Kemenlu mengaku sudah mengevakuasi 328 WNI yang terdiri dari 29 perempuan, lima anak, dan 294 laki-laki menggunakan tujuh bus.

Ia menyebutkan, sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa. Terdapat pula pekerja migran dengan keluarganya dan seorang tenaga profesional maskapai penerbangan.

Namun, satu bus mengalami kecelakaan di dekat Kota Atbara, menyebabkan tiga WNI luka-luka dan kini dirawat di rumah sakit di Port Sudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com