Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 7 Kasus Covid-19 Subvarian Omicron Arcturus di Indonesia, Ini Rinciannya

Kompas.com - 18/04/2023, 14:59 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus tengah menjadi perhatian Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Mutasi baru virus corona itu telah menyebar di sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia.

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya kasus Covid-19 subvarian Arcturus di Tanah Air. Data terkini Kemenkes menyebutkan, ada 7 kasus Omicron Arcturus.

Masuknya subvarian Arcturus pertama kali diumumkan Kemenkes pada Jumat (14/4/2023). Saat itu, Kemenkes mengungkap ada dua kasus subvarian tersebut.

Baca juga: Update 17 April 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 725 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.758.170

Terbaru, Senin (17/4/2023), Kemenkes mengumumkan penambahan 5 kasus subvarian Arcturus, sehingga totalnya menjadi 7 kasus.

"Kasus baru Arcturus menjadi tujuh orang,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers di gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

Berikut rincian kasus Covid-19 subvarian Omicron Arcturus di Tanah Air:

  • Kasus pertama ditemukan 23 Maret 2023, pasien merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari India;
  • Kasus kedua ditemukan 27 Maret 2023, pasien merupakan transmisi lokal;
  • Kasus ketiga-ketujuh diumumkan 17 April 2023, lima pasien merupakan transmisi lokal. Dua pasien dirawat di National Hospital Surabaya Jawa Timur. Sedangkan tiga pasien dirawat di Jakarta masing-masing di RS Graha Kedoya Jakarta, Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia, dan RSUD Kebayoran Baru.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Masa Mudik Lebaran, Kemenkes: Patuh Lakukan Vaksinasi Booster

Menurut Kemenkes, dua pasien Covid-19 subvarian Arcturus yang ditemukan pada 23 dan 27 Maret 2023 saat ini sudah sembuh. Keduanya sakit sekitar 5-6 hari saja.

Sementara, lima pasien yang baru diumumkan mengalami gejala ringan seperti batuk, demam, tidak nafsu makan, sakit di seluruh badan.

Saat ini Kemenkes masih menelusuri status vaksinasi lima kasus tambahan tersebut.

"Belum (didata status vaksinasi), masih surveilans. Gejalanya enggak ada (yang berat)," ujar Syahril.

Syahril menjelaskan, saat ini subvarian Arcturus masih dalam pemantauan, belum tergolong variant of concern atau varian yang diwaspadai.

Dikatakan Syahril, subvarian Arcturus menyebabkan kenaikan kasus virus corona di berbagai negara. Dari 29 negara yang melaporkan subvarian Arcturus, beberapa yang mencatatkan kasus terbanyak antara lain India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.

“Ini (subvarian Arcturus) asal mulanya dari India itu sangat banyak,” ujarnya.

Syahril mengakui bahwa angka kasus Covid-19 di Indonesia juga mengalami kenaikan. Meski demikian, jumlah kasus kematian belum melebihi batas yang disyaratkan oleh WHO yaitu 1/100.000 penduduk.

Baca juga: Jokowi Wanti-wanti Masyarakat Segera Vaksin “Booster”, Berapa Capaian Vaksinasi Covid-19 di Indonesia?

Pasien Covid-19 yang dirawat juga masih terbilang rendah, belum melebihi 5/100.000 penduduk.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com