JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat mengakses vaksin Covid-19 dosis booster sebagai penguat, menyusul adanya kenaikan kasus saat masa mudik Lebaran 2023.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksin booster bermanfaat untuk melindungi masyarakat, utamanya ketika mobilitas meningkat.
"Jadi kami harapkan (masyarakat) dengan patuh melakukan booster. Sekali pun ada peningkatan (kasus) kami harapkan (vaksin booster) aman lah, bisa melindungi masyarakat," kata Maxi di gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Jakarta dan Sekitarnya Tanggal 17-20 April 2023
Maxi menyampaikan, Kemenkes sudah menyiapkan posko vaksinasi di jalur mudik. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat mengakses vaksin, jika ada persyaratan yang mewajibkan syarat vaksinasi dalam perjalanan menuju kampung halaman.
Sementara itu, tes reaksi polimerase berantai (PCR) juga disiapkan untuk mengecek kondisi orang bergejala maupun kontak erat. Hal ini kata Maxi, merupakan bagian dari penguatan surveilans.
"Setiap posko disiapkan (vaksin booster). Jadi kalau ada yang belum booster, supaya tidak menghalangi dia ada persyaratan, kita harapkan di-booster di tempat-tempat posko," tutur Maxi.
Lebih lanjut Maxi menjabarkan, akselerasi vaksinasi merupakan satu dari tiga cara yang tetap penting dilakukan untuk menyukseskan pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Baca juga: Tips Aman Berkendara Saat Mudik di Bulan Puasa
Selain vaksinasi, pihaknya akan meningkatkan surveilans, meliputi testing dan tracing bila terdapat orang bergejala Covid-19, sekaligus melakukan surveilans genomic.
Di sisi lain, mempersiapkan rumah sakit, tempat tidur, dan obat-obatan di fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mengobati pasien yang terkena Covid-19.
"Kita harapkan untuk booster itu terus kita lakukan, kita sampaikan ke masyarakat untuk booster," tutur Maxi.
Sebagai informasi, kasus Covid-19 kembali meningkat di masa mudik Lebaran 2023. Kasusnya bahkan menyentuh 1.017 kasus pada Jumat (14/4/2023) pukul 12.00 WIB.
Subvarian Omicron pun terus bermutasi. Kemenkes mengonfirmasi, sudah ada dua kasus Arcturus di Indonesia. Satu penderita di antaranya berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.