Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Ungkap Ada Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca-Lebaran, tapi Bakal Terkendali

Kompas.com - 18/04/2023, 07:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyebutkan, ada kemungkinan kasus Covid-19 naik pasca-Hari Raya Idul Fitri tahun ini, menyusul masih adanya subvarian Covid-19.

Kendati begitu, Syahril meyakini bahwa kenaikan kasus tidak signifikan.

Sebab, menurut dia, Indonesia sudah melakukan berbagai cara untuk menekan angka penularan kasus, mulai dari akselerasi vaksinasi hingga meningkatkan surveilans.

"Untuk saat ini mungkin agak berbeda dengan yang (tahun) lalu prediksinya karena kita sudah upaya banyak sekali. Kita menyiapkan mitigasi dan antisipasi gitu ya, jadi bisa saja terjadi peningkatan kasus, tetapi kita berharap parameter yang lain itu tetap terkendali," kata Syahril dalam konferensi pers di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Bertambah 5, Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Indonesia Jadi 7 Orang

Syahril mengatakan, penularan Covid-19 masih tetap ada sepanjang Covid-19 masih ada.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, kenaikan kasus terjadi karena dua hal, yakni adanya subvarian lama dan subvarian baru.

Saat ini, sudah ada tujuh kasus subvarian XBB 1.16 atau subvarian Arcturus di dalam negeri. Namun, berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), penularan kasus di Indonesia masih di bawah 1 per 100.000 penduduk.

"Di Indonesia saat ini didominasi oleh tiga subvarian. Satu adalah XBB, kemudian XBB 1, kemudian BQ. Nah, untuk Arcturus ini belum masuk (mendominasi) karena kan cuma tujuh, kita tunggu saja nanti," ujar Syahril.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Masa Mudik Lebaran, Kemenkes: Patuh Lakukan Vaksinasi Booster

Selanjutnya, Syahril mengatakan, subvarian Arcturus belum menjadi varian of concern di Indonesia. Dengan kata lain, subvarian ini terbukti tidak tumbuh pesat di Indonesia meskipun penularannya lebih cepat dibanding subvarian lain.

Hal ini juga tecermin dari tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit. Menurut syahril, angkanya belum di atas 5 per 100.000 penduduk.

"Varian ini masih dalam under monitoring, kasusnya tidak meningkat. Penyebab kematian, kemudian (kasus) rawat inap atau BOR rumah sakit belum (naik) signifikan," katanya.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 tercatat kembali meningkat di masa mudik Lebaran tahun 2023. Kasusnya bahkan menyentuh 1.017 kasus pada Jumat (14/4/2023) pukul 12.00 WIB.

Subvarian Omicron pun terus bermutasi. Kemenkes mengonfirmasi, sudah ada tujuh kasus Arcturus di Indonesia. Satu penderita di antaranya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Masyarakat Diminta Perketat Protokol Kesehatan Saat Mudik dan Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com