Adapun bansos tersebut, baik berupa dana, alat pelindung diri (APD) dan masker, bantuan pangan dan sembako, obat-obatan, penyediaan vaksin Covid-19 bagi masyarakat, serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya.
“Sebagai contoh, PLN membantu pasokan oksigen medis bagi beberapa rumah sakit (rs) yang mengalami kekurangan,” jelas Darmawan.
Tak hanya itu, lanjut dia, beberapa pembangkit PLN juga berinovasi agar dapat memproduksi oksigen medis, salah satunya dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok.
Lebih lanjut Darmawan mengatakan, PLN berhasil membuktikan tetap bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat banyak pengamat memprediksi perseroan ini akan ambruk karena demand turun.
Baca juga: Bank Indonesia Tingkatkan Akses Keuangan UMKM dari Sisi Supply dan Demand
Pandemi Covid-19, kata dia, justru membuat PLN berhasil melakukan transformasi baik dari sisi bisnis, pembangkitan, hingga layanan.
Transformasi tersebut, di antaranya PLN berhasil mengurangi hutang sebesar 4 miliar dollar AS dalam kurun waktu dua tahun dan mencatatkan kinerja keuangan terbaik selama 77 tahun terakhir.
"Di tengah pandemi, ketika terjadi krisis energi dalam skala global. Harga komoditas energi primer juga ikut melonjak. Bahkan, PLN pun berhasil membangun sistem keandalan ketenagalistrikan nasional, yang juga terbaik dalam sepanjang sejarah Indonesia," ujar Darmawan.
Untuk diketahui, PLN di bawah kepemimpinan Darmawan selama tiga tahun terakhir telah melakukan banyak inovasi, transformasi, dan efisiensi yang dibalut dalam digitalisasi.
Salah satu inovasi tersebut adalah menghadirkan aplikasi PLN Mobile, yang membuat proses bisnis semula berbelit menjadi ringkas dan jauh lebih baik dengan beragam fitur-fitur layanan.
Baca juga: WhatsApp Rilis Fitur Anti-pembajakan Akun dari Kode Verifikasi SMS
“Salah satu fitur di aplikasi PLN Mobile yang lahir karena pandemi adalah fitur catat meter mandiri,” imbuh Darmawan.
Fitur tersebut, kata dia, hadir dari pengalaman awal pandemi, saat adanya kejadian tagihan listrik pelanggan mengalami kenaikan tiba-tiba di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kenaikan tagihan listrik pelanggan itu terjadi karena petugas PLN tidak bisa melakukan catat meter dan akhirnya menggunakan perhitungan rata-rata tiga bulan.
"Belajar dari kejadian inilah, maka fitur catat meter mandiri ini lahir. Masyarakat bisa melakukan pencatatan angka stan meter di rumah pada tanggal 24 sampai 27 setiap bulan hanya melalui aplikasi PLN Mobile," ujar Darmawan.
Baca juga: Cara Beli Token Listrik lewat PLN Mobile dengan Mudah
Selain itu, lanjut dia, PLN juga menambahkan sejumlah fitur-fitur baru di PLN Mobile, mulai layanan penyambungan baru, tambah daya, hingga marketplace.
Dengan transformasi dan inovasi yang dilakukan, PLN Mobile kini mendapatkan rating 4,9 dan telah diunduh lebih dari 38 juta downloader.
"Ini adalah pelayanan kami untuk memudahkan pelanggan, baik memenuhi kebutuhan listrik maupun sebagai jembatan komunikasi dalam kondisi apapun termasuk masa pandemi Covid-19, sangat efektif bantu masyarakat,” ujar Darmawan.